Sabtu 11 Mar 2017 19:11 WIB

Wapres: Anggaran Asian Games 2018 Harus Efisien

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Republika/WIhdan Hidayat
Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, efisiensi anggaran merupakan prinsip dari Asian Games dan Olimpiade di dunia yang bertujuan agar tidak sulit mencari penyelenggara. Selain itu, prinsip efisiensi anggaran juga bertujuan agar dapat memberikan kesempatan kepada negara-negara untuk menjadi penyelenggara.

"Tidak boleh lagi jor-joran, kalau jor-joran maka hanya tiga negara yang sanggup melaksanakan Asian Games yakni Jepang, Cina, dan Korea," ujar Jusuf Kalla usai peresmian Gedung E Rumah Sakit PMI Bogor, Sabtu (11/3). Jusuf Kalla menambahkan, pada Olimpiade Brazil jumlah cabang olah raga yang dipertandingkan hanya 28.

Oleh karena itu dalam penyelenggaraan Asian Games 2018, Indonesia juga akan mengefisienkan jumlah cabang olah raga yang dipertandingkan. Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai ketua panitia pengarah Asian Games 2018 mengatakan, ditunjuknya Indonesia sebagai penyelenggara Asian Games merupakan limpahan karena Vietnam tidak bisa menjadi penyelenggara pesta olah raga se-Asia tersebut.

"Vietnam tidak jadi, mahal ongkosnya, kita limpahan sebenernya ini, kalau menerima limpahan dan terlalu mewah bagaimana bayarnya," kata Jusuf Kalla. Pemerintah akan melakukan efisiensi anggaran penyelenggaraan Asian Games 2018 menjadi pada kisaran Rp 4 triliun - Rp 4,5 triliun. Sebelumnya, INASGOC mengusulkan anggaran dana untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 sebesar Rp 8,7 triliun.

Sebelumnya, Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah ingin penyelenggaraan Asian Games 2018 dibiayai aktif oleh sponsor. Alasannya, dana APBN tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk mengundang sponsor maka citra Indonesia harus baik, sehingga perhelatan Asian Games 2018 bisa berjalan lancar. "Karena itu imagenya harus baik, tolong dibantu imagenya baik sponsornya bagus, kalau imagenya rendah nanti sponsornya ragu-ragu, di Surabaya gak jadi kan Asian Games-nya," ujar Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement