Senin 04 Sep 2017 11:37 WIB

Kemenpora Gelar Rapat Evaluasi SEA Games 2017

Rep: Fitrianto Anto/ Red: Andri Saubani
Pemain Timnas Indonesia U-22 tertunduk seusai bertanding melawan Timnas Malaysia U-22 dalam babak semi final SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Malaysia, Sabtu (26/8). Indonesia gagal ke final setelah kalah 0-1 dari Malaysia.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Pemain Timnas Indonesia U-22 tertunduk seusai bertanding melawan Timnas Malaysia U-22 dalam babak semi final SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Malaysia, Sabtu (26/8). Indonesia gagal ke final setelah kalah 0-1 dari Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegagalan Indonesia di ajang SEA Games 2017 lalu, membuat pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus mencari tahu apa penyebab hasil buruk tersebut. Setelah beberapa waktu lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dengan didampingi perwakilan KOI dan Satlak Prima, menyatakan permohonan maaf nya atas kegagalan di ajang multi event di Asia Tenggara tersebut.

Langkah selanjutnya dilakukan Kemenpora dengan mengundang semua stakeholder olahraga untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, mencari jawab apa penyebab kegagalan tersebut. Rapat evaluasi SEA Games 2017 di gelar Senin (4/9) di lantai 3 Kemenpora Jakarta. Rapat tersebut berlangsung tertutup untuk media.

Dari pantauan Republika, rapat dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Sselain Menpora Imam Nahrawi, sejumlah pengurus olahraga tampak hadir dalam rapat evaluasi tersebut. Beberapa tokoh dan pengurus olahraga yang hadir, antara lain Sesmenpora Gatot S. Dewabroto, ketua KOI Erick Thohir, wakil ketua KOI Mudai Madang, Cdm SEA Games 2017 Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno, Raja Sapta Oktohari dll.

Perwakilan cabang olahraga juga beberapa tampak hadir, selain itu pihak yang berkaitan dengan keuangan SEA Games 2017 juga ikut hadir. Proses terlambatnya pencairan dana, menjadi faktor penting kegagalan SEA Games 2017. Bahkan hingga kini masih banyak cabor yang masih berutang dengan pihak terkait, seperti biaya tempat penginapan atlet selama pelatnas SEA Games lalu, masih belum dibayar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement