Sabtu 05 Aug 2017 14:41 WIB

INASGOC dan OCA Berkomitmen Antisipasi Doping di Asian Games

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Chairman OCA Medical Services Committee & Anti-Doping Commision Dr. Jegathesan Manikavasagam (tengah), Direktur Medical & Doping Control INASGOC dr Leane Suniar Manurung (kiri), dan wakilnya, Wiweka (kanan) menggelar jumpa pers terkait antisipasi doping Asian Games 2018, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (5/8).
Foto: REPUBLIKA/Gilang Akbar Prambadi
Chairman OCA Medical Services Committee & Anti-Doping Commision Dr. Jegathesan Manikavasagam (tengah), Direktur Medical & Doping Control INASGOC dr Leane Suniar Manurung (kiri), dan wakilnya, Wiweka (kanan) menggelar jumpa pers terkait antisipasi doping Asian Games 2018, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) mengadakan pertemuan dengan OCA Medical Services Committee & Anti-Doping Commision untuk mendiskusikan upaya antisipasi doping, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (4/8) hingga Ahad (6/8). Dalam menyukseskan upaya tersebut, INASGOC melibatkan Chairman OCA Medical Comiite, Jegathesan Manikavasagam.

Dokter penuh pengalaman asal Malaysia ini akan memimpin tim pengawasan doping dan kesehatan para atlet yang terlibat di Asian Games. Ia mengatakan, ada 10 dokter internasional yang akan membantu kinerja tim medis dan antidoping INASGOC untuk menyukseskan gelaran Asian Games di Indonesia tahun depan.

"Kami berkomitmen kerja baik dan kompak agar berhasil. Kami akan awasi dari sisi pengawasan doping dan kesehatan agar event nanti berjalang dengan lancar," ujarnya dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Sabtu (5/8).

Dia menjelaskan, nantinya tim antidoping OCA akan berkerjasama dengan tim antidoping INASGCOC. Selain itu, peran Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) juga akan dilibatkan.

Standar internasional akan OCA terapkan dalam pemeriksaan kandungan obat doping dalam gelaran Asian Games nanti. Ia berharap, kinerja pengawas doping Asian Games mampu berjalan maksimal karena pesta olahraga empat tahunan ini merupakan gelaran yang jadi perhatian dunia.

Tak hanya soal pengawasan doping. Ia mengungkapkan, kesehatan para atlet juga akan diperhatikan agar senantiasa prima saat berlaga di Indonesia. Menurutnya, seluruh rekomendasi terkait kesehatan akan dibuat agar bisa diterapkan sepanjang gelaran Asian Games yang dijadwalkan dimulai Agustus tahun depan.

"Kami akan buat rumusannya terkait masalah menjaga kesehatan atlet, setelah itu nanti akan dijadikan pedoman untuk dilaksanakan," kata dia.

Mantan atlet lari Malaysia ini mengatakan, komite antidoping OCA juga akan melakukan penelitian soal tatanan pengawasan doping di Indonesia saat Asian Games digelar. Inilah menurutnya yang jadi alasan OCA sengaja mendatangi Indonesia setahun sebelum Asian Games digelar.

Jegathesan memaparkan, OCA ingin agar ada pemahaman menyeluruh di Indonesia ketika nanti aktifitas mengawasi doping dilakulan selama gelaran Asian Games. "Kami tadi sudah terima masukan dari LADI, ini tentu kami tampung dan akan kami perhatikan," ujarnya.

Direktur Departemen Medis dan Pengawasan Doping INASGOC Leane Suniar menambahkan, saat ini rekomendasi kesehatan sebagian sudah dilaksanakan. Misalnya soal pemilihan venue dan kampung atlet. INASGOC sudah meminta agar semua tempat pertandingan dan permukiman atlet bisa memenuhi standar kesehatan.

"Mulai dari kualitas air, hawa, dan antisipasi wabah misalnya, kami sudah ingatkan agar selaras dengan prinsip kesehatan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement