Rabu 15 Mar 2017 21:23 WIB

Pemerintah Pangkas Cabor Asian Games 2018

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Didi Purwadi
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kiri) dan Menpora Imam Nahrawi bersiap memimpin rapat Asian Games 2018 di Kemenpora, Jakarta, Rabu (15/3).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kiri) dan Menpora Imam Nahrawi bersiap memimpin rapat Asian Games 2018 di Kemenpora, Jakarta, Rabu (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengatakan, pemerintah akan memangkas cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Asia Games 2018. Hal ini sesuai dengan instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menginginkan adanya efisiensi dalam penyelenggaraan Asian Games dan akan menyamakannya dengan penyelenggaraan di Incheon, Korea Selatan.

"Pak Wapres ingin ini tidak boleh melampaui Asian Games di Incheon, maksimal hanya 37 cabor. Ini hal yang harus dilaksanakan karena panitia pengarah sudah memutuskan harus sama seperti Incheon, maka kami harus melaksanakan itu," ujar Imam usai rapat koordinasi Asian Games 2018 di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu (15/3).

Terkait dengan hal tersebut, maka pemerintah akan melakukan komunikasi kembali kepada Olympic Council of Asia (OCA) bahwa Indonesia tidak siap untuk melaksanakan kegiatan dengan 42 cabor. Menurut Imam, cabor apa saja yang akan diusulkan kembali kepada OCA akan dinegosiasikan sebelum 29 Maret 2017. Imam menegaskan, pengurangan cabor tidak akan mengubah target capaian medali.  

Pengurangan cabor tersebut telah mendapatkan respon dari sejumlah negara yang menjadi kontingen dalam Asian Games 2018. Imam mengatakan, delegasi Turkmenistan telah datang menemui Pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi agar dapat memasukkan olahraga baru yakni gulat tradisional.

"Ini sesungguhnya kesempatan bagi OCA untuk lebih rasional lagi untuk menentukan cabor yang sekiranya memberikan penghargaan lebih kepada tuan rumah," kata Imam.

 

Imam menjelaskan, pengurangan cabor ini harus dapat disikapi secara rasional oleh para pengurus besar cabang olahraga agar Indonesia dapat bersaing dan memenuhi target yang sudah ditetapkan. Menurutnya, cabor yang dihilangkan sedang dikaji dan wakil presiden telah menugaskan Satlak Prima untuk mengkajinya. Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk INASGOC dan Rp 500 miliar untuk Satlak Prima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement