Kamis 27 Oct 2016 18:26 WIB

Olympic Center Difokuskan Selama Persiapan Asian Games 2018

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Menpora Imam Nahrawi (kiri) berbincang dengan Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir (kanan) sebelum rapat kerja dengan Komisi X DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/10).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menpora Imam Nahrawi (kiri) berbincang dengan Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir (kanan) sebelum rapat kerja dengan Komisi X DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selama persiapan Asian Games 2018 juga akan memfokuskan Olympic Center yang dibangun di Cibubur, Jakarta. Persiapan tersebut juga dilakukan bersama Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk penyiapan atlet selama berada di Olympic Center. “Kita akan fokus lagi di Satlak Prima dengan adanya Olympic Center akan ada beberapa yang disediakan fasilitasnya dengan adanya fasilitas medis, sports science juga betul-betul akan kita miliki,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Kamis (27/10).  

Imam menyatakan, masih membahas beberapa cabang olahraga yang akan segera dipindah ke Olympic Center untuk persiapan Asian Games 2018. Beberapa cabang olahraga beregu juga masih dibahas sebelum dipindah ke lokasi tersebut selama renovasi tempat pelatnas di Gelora Bung Karno (GBK) untuk Asian Games 2018 dilaksanakan.

Meskipun masih dalam proses, Imam menyatakan yakin persiapan Asian Games 2018 akan berjalan dengan baik. “Ini kan masih lama, semua kita berusaha baik, benar, dan tekun untuk komitmen,” ujar Imam. 

Selain itu, untuk persoalan tes doping atlet, Imam menegaskan World Anti-Doping Agency (WADA) merupakan satu-satunya lembaga yang diakui. “Di luar WADA, selebihnya lembaga-lembaga yang tidak mendapat dukungan dari pemerintah,” tutur Imam. 

Imam tak memungkiri dengan adanya beragam penyelenggaraan olahraga di Indonesia seperti PON, Peparnas, TAFISA Games, dan lainnya sehingga membutuhkan waktu untuk menyiapkan sarana pasarana untuk tes doping atlet. Dia juga meminta kepada WADA untuk bisa menggunakan sarana prasarana yang fleksibel karena juga akan disesuaikan dengan anggaran yang ada.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement