Ahad 28 Aug 2016 23:24 WIB

Asian Games 2018 Dipromosikan di Ajang JFC 2016

Kostum dan fashion bertemakan cabang bulutangkis ramaikan JFC 2016.
Foto: dok
Kostum dan fashion bertemakan cabang bulutangkis ramaikan JFC 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) kian gencar mempromosikan dan menyosialisasikan pesta olahraga negara-negara di benua Asia yang akan dihelat di Indonesia pada2018. Kali ini, INASGOC mempromosikan Asian Games di ajang internasional Jember Fashion Carnaval (JFC) 2016.

Olimpik sebagai salah satu sub tema JFC 2016 yang mengusung tema utama, "Revival", atau Kebangkitan itu dihadirkan dalam bentuk parade kendaraan serta 40 talent berhiaskan ornamen-ornamen olahraga dan Asian Games 2018 yang kental. Kostum dan fashion bertemakan cabang bulutangkis, panahan, dan anggar serta Wall of Fame, "Energy of Asia" diminati para penonton Grand Carnaval JFC 2016 untuk berfoto ria yang berlangsung Ahad (28/8).

"Partisipasi INASGOC di arena ini sangat jelas, yakni tak henti-hentinya memanfaatkan event besar, seperti Jember Fashion Carnaval ini untuk mempromosikan Asian Games 2018 ke seluruh penjuru negeri," ujar Sekjen INASGOC, Sylviana Murni dalam keterangan tertulisnya, Ahad (28/8).

Apalagi, kata Sylviana, JFC sudah berlangsung selama 15 tahun, sehingga tarafnya sudah go internasional atau global dan tepat jika kesiapan dan antusiasme untuk menyambut Asian Games 2018 turut dipertontonkan di ajang itu. "Sebelum hadir di JFC, kami ikut hadir di ajang Darwin Ambon Yacht Race yang berlangsung pekan lalu di Ambon, Maluku. Demi sukses sosialisasi event olahraga terbesar di Asia ini, kami akan terus terlibat di berbagai kegiatan skala nasional dan internasional seperti ini," ungkap Sylviana Murni.

Pentas internasional JFC 2016, yang digelar pada 24-28 Agustus 2016 dan mengusung bertema "Revival" itu  sejalan dengan semangat Indonesia yang siap menjadi tuan rumah Asian Games 2018.  Keinginan untuk membangkitkan Indonesia di segala bidang yang menginspirasi JFC pada tahun perhelatan ke 15 sangat sinonim dengan logo terkini Asian Games 2018.

Logo berupa sketsa tampak atas Stadion Utama Gelora Bung Karno, sebuah warisan dan simbol kebesaran Indonesia saat menjadi tuan rumah Asian Games ke IV tahun 1962, akan menjadi petanda bahwa Indonesia akan bangkit pula di bidang olah raga.

Selain olahraga, atau olimpik, JFC 2016 juga mengusung beberapa sub tema lain, seperti Garuda, Hortus, Technocyber, Woods, Paradisaea, Refugees, Ocean, Chandelier, dan Barong. Momen olimpik ini terasa tepat karena di Olimpiade Rio de Janeiro lalu, Indonesia berhasil kembali mengibarkan bendera Merah Putih di panggung tertinggi lewat raihan medali emas melalui pebulutangkis ganda campuran, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir. Tak ketinggalan dua medali perak dari cabang angkat besi melalui lifter Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan.

"INASGOC menjadikan momen kembalinya tradisi medali emas di Olimpiade Rio sebagai momentum untuk mengembalikan prestasi olahraga nasional, terutama di Asian Games 2018 saat kita menjadi tuan rumah," ujar Wakil Presiden INASGOC, Muddai Madang.

Hal itu, kata dia, sejalan dengan tema kebangkitan di ajang Jember Fashion Carnaval yang mendunia ini. Kami inginkan agar masyarakat terus memberikan dukungan agar Asian Games dua tahun lagi mengalami sukses penyelenggaraan dan prestasi," ujarnya.

Partisipasi INASGOC di karnaval yang mengambil start di Sudirman, lalu Sultan Agung, Gajah Mada, dan finish di Gedung Serba Guna Jember, Jawa Timur itu untuk memperkenalkan identitas Asian Games 2018 kepada masyarakat lokal dan luar negeri yang hadir.  Kegiatan ini melibatkan empat departemen di INASCOG, yakni Media & Public Relations, Promotion, Look of The Games & Socialization, Government Relations, dan Ceremonies & Event Departement.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement