Kamis 05 May 2016 13:43 WIB

Psikolog Berpengalaman di Olimpiade Bakal Dampingi Atlet Jabar

PON Jabar
PON Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Seorang psikolog berpengalaman di ajang Olimpiade asal Kanada akan mendampingi atlet Pelatda PON XIX/2016 Jabar.

"Ia seorang ahli psikolog yang pernah terlibat dalam tim Olimpiade Kanada. Ia siap datang ke Jabar dan diharapkan pengalamannya bisa membantu meningkatkan motivasi atlet Jabar," kata Komandan Satgas Prestasi "Jabar Kahiji" KONI Jawa Barat Yunyun Yudhiana di Bandung, Rabu (4/5).

Menurut Yudhi, pakar yang juga ahli sport medicine tersebut sudah dikenalnya dan memang memiliki reputasi di negaranya dan menyatakan kesiapanya untuk hadir di Jawa Barat .

Ia mengakui, Jabar memiliki sejumlah pakar untuk tim non teknis pada PON XIX/2016. Dan diharapkan kehadiran ahli asal Kanada juga akan memperkuat dan bahu membahu dengan para ahli sport medicine yang ada di Jabar.

"Ia diharapkan bisa hadir pada akhir Mei 2016, tahap pertama kami akan gelar sharing dengan para pelatih, manajer dan tim sport medicine yang ada, sehingga ada transfer pengalaman," kata Yunyun.

Kehadiran seorang ahli psikolog yang bisa membangkitkan semangat atlet pada saat kondisi sulit itu sangat diperlukan. Selain itu juga kehadirannya bisa memberikan solusi bagi atlet untuk menghadapi kondisi yang dihadapinya. "Pengalamanya di tim olimpiade Kanada, diharapkan bisa kita manfaatkan," kata Yunyun.

Namun demikian, tidak disebutkan apakan psikolog itu akan dikontrak di Jabar hingga PON mendatang, atau sebatas melakukan pelatihan dan sharing pengalaman saja.

"Sementara ini ia akan datang dan melakukan sharing, kehadirannya memang dibutuhkan. Bila perlu mendampingi atlet hingga PON XIX/2016 mendatang," kata Yunyun Yudhiana.

Sementara itu untuk mengetahui perkembangan dan kondisi atlet, Satlak Prestasi KONI Jabar melakukan peninjauan langsung ke tempat latihan atlet serta meninjau langsung penginapan atlet.

"Dari beberapa peninjauan, memang kami mendapatkan beberapa keluhan. Dan hal itu akan segera melakukan antisipasi," katanya.

Ia menyebutkan, dalam seratus hari menjelang PON XIX/2016, pihaknya akan meningkatkan perhatian dan memantau program latihan para atlet melalui para pendamping.

"Ada beberapa kasus yang dihadapi atlet, kami bahas dan cari solusinya. Tak hanya masalah teknis tapi juga non teknis," kata Yunyun yang juga Dekan FPOK Universitas Pendidikan Indoneia (UPI) Bandung itu menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement