Rabu 25 Nov 2015 17:09 WIB

Erick Thohir Laporkan Master Plan Asian Games 2018 ke Menpora

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Citra Listya Rini
Erick Thohir
Foto: Republika/Yasin Habibi
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menggelar pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di kantor Kemenpora di Jakarta, Rabu (25/11). Ketua Umum KOI Erick Thohir dan jajaran Komite Eksekutif (KE) melaporkan secara resmi rencana induk (Master Plan) terkait penyelenggaraan Asian Games 2018 kepada Menpora selaku penanggung jawab pelaksanaan ajang bergengsi tersebut.

“Master Plan sudah rampung. Sudah kami laporkan, ada revisi tapi tidak besar. Alhamdulillah positif, kemenpora welcome. Ini tugas KOI, bagaimana pemerintah dan organ-organ mendukung,” kata Thohir usai mengadakan pertemuan dengan Menpora di Jakarta, Rabu (25/11).

Dari hasil pertemuan, Thohir memaparkan ada beberapa revisi terkait Master Plan tersebut. Untuk selanjutnya, Menpora akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Ia menuturkan, KOI juga sudah melakukan audiensi dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.

Selanjutnya, KOI akan mempresentasikan Master Plan penyelenggaraan Asian Games 2018 kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada 28-30 November mendatang.

Untuk lokasi, ia menyampaikan ada 2 lokasi utama penyelenggaraan kompetisi yakni di Jakarta dan Palembang. Untuk di Palembang, akan menampung sekitar 7.000 atlet dengan sekitar 15 venue. Sedangkan Jakarta akan menampung sekitar 8ribu-10ribu atlet, dengan 27 venue.

Mengenai sumber dana, pemilik Inter Milan ini menuturkan sebagian besar sumber dana dikucurkan oleh pemerintah. Namun, tidak menutup adanya dana sponsor dari pihak swasta. Setelah membentuk tim pelaksana, ia mengaku baru akan memulai kerjasama dengan sponsor internasional. Hingga saat ini, menurutnya, sudah ada 3 pihak swasta yang menawarkan sponsor.

Ia menegaskan, pelaksanaan Asian Games dengan tuan rumah Indonesia ini tidak boleh gagal. Dengan waktu yang semakin sempit, ia mengatakan terus mendorong agar persiapan pelaksanaan kompetisi dilakukan sebaik dan sesegara mungkin.

"Bagaimana event olahraga ini jadi kebangkitan nasional, membentuk generasi bangsa dengan sportifitas," kata Thohir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement