Rabu 05 Aug 2015 09:04 WIB

Hat-trick Olimpiade Ika Yuliana

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Israr Itah
Atlet panahan Ika Yuliana Rochmawati
Foto: Marcio Jose Sanchez/AP
Atlet panahan Ika Yuliana Rochmawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia panahan Indonesia tak pernah berhenti melahirkan pemanah-pemanah tangguh. Khusus di sektor putri, selepas tiga srikandi penyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade 1988 Seoul yaitu Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani, silih berganti pemanah putri mumpuni hadir.  Seusai Rina Dewi Puspita Sari, muncul Ika Yuliana Rochmawati.  

Kiprah Ika mulai menarik perhatian publik selepas menyumbangkan dua medali emas kategori recurve di SEA Games 2007 Thailand.  Salah satunya dari nomor perseorangan selepas mengalahkan Rina, senior sekaligus rekan satu pelatnasnya, di partai puncak.  Seiring berjalan waktu, torehan beragam prestasi lahir dari wanita kelahiran Bojonegoro tersebut.  

Tidak hanya di kancah regional, melainkan juga internasional.  Medali emas Archery World Cup Stage 4 di Wroclaw 2014 hanya salah satu di antaranya.  Khusus untuk ajang multicabang olahraga terbesar sedunia yaitu olimpiade, Ika sudah dua kali tampil yaitu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London. 

Namun, prestasi Ika di level olimpiade belum menggembirakan.  Di Beijing, pemanah 26 tahun ini tersisih pada babak pertama.  Sementara di London, kiprahnya terhenti pada fase 16 besar selepas dikalahkan pemanah asal Rusia, Ksenia Perova.  

Kesempatan ketiga bagi Ika akan hadir tahun depan di Olimpiade 2016 Rio.  Kepastian ini didapat selepas Ika menembus babak 16 besar Kejuaraan Dunia Panahan 2015 di Kopenhagen, Denmark, yang berlangsung 26 Juli sampai 2 Agustus lalu.  Anah asuhan Nurfitriyana ini berhasil lolos hingga fase perdelapan final.  

Raihan itu...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement