Senin 22 Jun 2015 02:25 WIB

Indonesia Bisa Tiru Strategi Olahraga Thailand

Kontingen indonesia mengikuti defile atlet ketika pembukaan Sea Games ke-28 Singapura di National Stadium, Singapura, Jumat (5/6).(Antara Foto/Wahyu Putro)
Foto: Antara Foto/Wahyu Putro
Kontingen indonesia mengikuti defile atlet ketika pembukaan Sea Games ke-28 Singapura di National Stadium, Singapura, Jumat (5/6).(Antara Foto/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pengamat olahraga Hari Setiono mengatakan Indonesia bisa meniru strategi olahraga Thailand yang menjadi juara umum SEA Games 2015 untuk mengumpulkan medali emas.

"Strategi Thailand bisa diikuti Indonesia saat mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Asian Games di Jakarta 2018," kata Hari yang juga mantan Deputi Bidang Pembinaan dan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga seperti dikutip dari laman Satlak Prima di Jakarta, Ahad (21/6).

Menurut Hari, strategi olahraga Thailand bisa mematahkan strategi tuan rumah SEA Games 2015 Singapura yang tidak mempertandingkan cabang olahraga yang diandalkan negara lain. Thailand mengandalkan perolehan emas dari cabang olahraga terukur yang menyediakan banyak medali.

"Thailand, tampaknya tidak pernah 'keder' dengan strategi yang dilakukan tuan rumah penyelenggara. Melalui persiapan yang matang di berbagai sektor khususnya di cabang olahraga terukur yang menyediakan banyak medali, kontingen Thailand tetap eksis tampil sebagai juara umum," kata Hari.

Karena itu Hari berpendapat Indonesia harus segera memprioritaskan cabang olahraga unggulan untuk ditempa secara khusus demi meraup emas di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

"Olahraga di Indonesia sudah seharusnya menegakkan cabang prioritas untuk menggapai sukses di SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade," kata dia.

Menurut hari atlet-atlet yang berprestasi harus dikirim ke luar negeri untuk menjalankan program pelatihan khusus.

"Para atlet muda yang berprestasi di SEA Games 2015 Singapura harus dikirim melakukan latihan keluar negeri menyambut Asian Games di Jakarta tahun 2018," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement