REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Mantan petinju kelas berat Oscar De La Hoya tak mau ketinggalan pertarungan menakjubkan abad ini. Ia merasa rugi ketika Floyd Mayweather beradu pukul dengan Manny "Pacman" Pacquiao di MGM Arena, Ahad (3/5).
Namun, kehadirannya di MGM Arena nanti bukan sekedar menonton keduanya sedang beralaga. Tapi, ia sudah menjagokan satu petinju di laga itu. Nama Manny Pacquiao atau Pacman diprediksinya akan melumpuhkan Mayweather sebelum lonceng ronde ke-12 berbunyi.
De La Hoya menilai dari pertarungan yang dilakoni Mayweather selama ini, Mayweather tak akan sanggup melumpuhkan Pacman. Sebab usaha yang dilakukan Pacman selama sesi latihan sangat berbeda dengan Mayweather. Pacman benar-benar berhasrat ingin menjatuhkan Maywetaher sebelum ronde ke-12.
"Saya tidak melihat Mayweather mencoba untuk melumpuhkan Pacman. Tapi, Saya bisa melihat Pacman selalu berusaha mencoba menjatuhkan sang juara," kata Oscar De La Hoya seperti yang dikutip Sky Sports, Sabtu (2/5).
Petinju yang memperoleh mendali emas di Olimpiade Barcelona 1992 ini mengatakan, kerja keras di sesi latihan sangat menentukan pertarungan di atas ring. Ia menyarankan Pacman harus mencari peluang di putaran pertama hingga ketiga untuk memukul Mayweather.
Kemudian di putaran keempat, Pacman tak perlu terburu-buru melepaskan pukulan. Pacman harus sedikit santai karena di putaran itu, Mayweather akan menghabiskan seluruh tenaganya untuk membalas pukuan dari putaran pertama. Ketika Mayweather lelah, di situ kesempatan Pacman bisa menjatuhkannya dengan pukulan bertubi-tubi.
"Mayweather bukanlah petinju yang agresif. Tapi, putaran pertama hingga ketiga itu, Pacman bisa membuatnya agresif," kata De La Hoya
De La Hoya menegaskan meskipun Mayweather adalah petarung yang sulit dikalahkan. Tapi, bukan tidak mungkin ia bisa terjatuh di ring dan menyerah. Sebab dalam olahraga tinju, satu pukulan sangat berarti dan mengubah segalanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
