Kamis 19 Mar 2015 22:40 WIB

Kelebihan Berat Badan, Petinju Papua Terancam Dipulangkan dari Pelatnas

sarung tinju
Foto: antara
sarung tinju

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Petinju asal Papua Barat, Yunita Sanadi, terancam dipulangkan dari pelatnas proyeksi kejuaraan tinju internasional Piala Presiden 2015. Penyebabnya karena Yunita kelebihan berat badan.

Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina, John Amanupunyo masih memberikan waktu kepada Yunita untuk menurunkan berat badan sesuai kelasnya hingga 30 Maret 2015. "Yunita (Sanadi) di Piala Presiden 2015 kita siapkan turun di kelas 60 kg. Namun sekarang ini memang beratnya mengalami kenaikan hingga lima kilo dan itu tentu cukup mengganggu. Kami masih upayakan hingga mencapai berat ideal," jelasnya, Kamis (18/3).

Jika hingga batas waktu yang ditetapkan ternyata tidak mengalami perubahan, kata dia, maka dengan terpaksa ia akan memulangkanya dari pelatnas. Tim teknik, menurut dia, telah meminta pemain yang bersangkutan untuk fokus penurunan berat badan sejak lama. Namun dalam perkembangan ternyata sulit mencapai berat ideal sesuai kelas yang menjaid spesialisasinya.

Sebaliknya untuk menempatkannya di kelas yang lebih berat juga sulit karena memang tidak dipertandingkan. "Untuk petinju yang lain memang tidak ada persolan berat badan. Kami juga akan terus mengupayakan agar Sanadi tetap bisa memperkuat timnas," katanya.

Sekretaris Jenderal PP Pertina Martinez dos Santos, menyatakan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Presiden ke-22 menargetkan juara umum pada pelaksanaan 2015. Untuk mewujudkan target tersebut, PP Pertina menurunkan tiga tim dengan total 36 petinju termasuk di antaranya sepuluh petinju pelatnas yang mengikuti SEA Games 2015 di Singapura.

Pada pelaksanaan Piala Presiden ke-21 2011 yang diselenggarakan di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jepang maju sebagai juara umum. Sementara bagi tuan rumah Indonesia justru harus pasrah setelah tidak satu pun wakilnya mampu melaju hingga ke babak final karena harus terjegal di babak awal dan hanya sebagian yang mampu menembus semifinal. Satu-satunya medali didapatkan dari Julio Bria yang merebut perunggu sebagai petinju terbaik.

Namun untuk penyelenggaraan kali ini diyakini mampu meraih prestasi yang lebih baik karena banyaknya petinju Indonesia yang dinilai berkualitas dan kompeten.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement