Selasa 25 Nov 2014 07:13 WIB

Laga Final Muay Thai di Porprov Banten Dikeluhkan

Dua atlet melakukan latih tanding olahraga Muay Thai.
Foto: Antara
Dua atlet melakukan latih tanding olahraga Muay Thai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV Banten yang digelar pada 15 hingga 21 November 2014, sudah resmi berakhir. Kendati begitu, ajang tersebut sepertinya masih menyisakan masalah. Itu setelah peserta mengindikasikan adanya ketidakberesan dalam laga final cabang olahraga Muay Thai.

Manajer Pengurus Cabang (Pengcab) Kota Tangerang Muay Thai Indonesia, Tomy Rano mengatakan, pihaknya telah dirugikan oleh keputusan wasit saat pertandingan final kelas 54 kilogram antara Juhedi dari Kota Tangerang yang berhadapan dengan Winardi dari Kota Serang.

"Pada pertandingan tersebut kita dirugikan dengan keputusan wasit yang terlalu memihak atlet dari kota Serang," tuding Tomy kepada wartawan kemarin.

Dia mencontohkan, gerakan clinch dan knee yang diperbolehkan dalam arena. Nyatanya, setiap atlet Kota Tengerang mengeluarkan gerakan tersebut langsung dilerai oleh wasit. Padahal, gerakan itu legal dan diperbolehkan untuk digunakan dalam setiap pertandingan.

"Hal itu sangat merugikan, bagaimana kita menjunjung sportivitas dalam olahraga, khususnya Muay Thai. Saya sangat menyesalkan kejadian tersebut," keluh Tony.

Pembina PB MI Kota Tangerang Jerry Luhukay juga sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurut dia, tindakan sang pengadil di pertandingan puncak itu tidak sepatutnya dilakukan. Yang membuatnya kecewa adalah semua atlet dari Kota Serang adalah atlet wushu sansau yang notabene tidak mengerti gerakan atau teknik bertanding dari Muay Thai.

"Sebenarnya kita hanya ingin sportivitas dan kemajuan dari olahraga ini. Dengan melihat turnamen yang diatur sepertinya miris lihat olahraga di Indonesia bisa lebih baik," ujarnya.

Di sisi lain, dewan wasit dalam pertandingan itu, David Romli, mempunyai pandangan berbeda. Menurut David, semua keputusan sang pengadil sudah ditentukan dalam technical meeting sebelum pertandingan dimulai. "Jadi tidak ada wasit yang memihak salah satu peserta pertandingan, buktinya dalam pertandingan lain juga peserta dari Serang ada yang kalah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement