REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Olahraga dan Pemuda, Roy Suryo, menegaskan tidak akan memaksakan Jakarta sebagai tuan rumah tunggal Asian Games 2018. Sebaliknya, kata Roy, Sumatera Selatan dinilai lebih siap secara infrastuktur dan sanara serta prasarana untuk bisa menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Sebelumnya memang sempat muncul perdebatan terkait kota penyelenggara Asian Games 2018. Jika melihat gengsi, Asian Games 2018 dianggap lebih tepat digelar di Ibu Kota negara, Jakarta. Namun, Jakarta dinilai belum terlalu siap dalam hal infrastruktur dan kelengkapan sarana. Alhasil, muncul nama Sumatera Selatan sebagai tempat penyelenggaran Asian Games 2018.

Namun menilik kondisi yang ada saat ini, Roy menilai, Jakarta tidak bisa memaksakan diri untuk menjadi penyelenggara tunggal Asian Games 2018. ''Jakarta kalau memaksakan sendiri, kita malah akan kasihan dengan pembangunan yang ada di Jakarta dan masyarakat Jakarta,'' kata Roy saat memantau persiapan sejumlah cabang olahraga jelang gelaran Asian Games 2014, Rabu (6/8).

Roy memberi contoh, pada gelaran Asian Games 1962 silam banyak pembangunan yang justru terbengkalai, seperti pemukiman atlet yang belum sepenuhnya selesai. Belum lagi dengan adanya korban seperti penggusuran pemukiman-pemukiman penduduk. Sementara pada saat ini, lanjut Roy, penyelesaian Stadion Lebak Bulus terus terkendala masalah administratif.

''Itu tidak mungkin dilakukan dalam waktu yang cepat,'' tutur Roy.Namun, Roy menegaskan, dimanapun tempat penyelenggaraan Asian Games 2018, harus dilihat bukan berdasarkan kota atau tempat penyenlenggara. Namun, kebanggan Indonesia sebagai negara tuan rumah Asian Games 2018.

Roy pun memastikan, meski belum ada keputusan langsung soal penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games, tapi Indonesia telah menerima penyerahan tanggung jawab sebagai tuan rumah Asian Games di Kuwait.''Nanti keputusan langsungnya di Incheon setelah Asian Games 2014,'' ujar Roy.

Ikuti Whatsapp Channel Republika