REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengda Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Barat menargetkan bisa 'panen emas' pada PON XIX tahun 2016 sekaligus mempertahankan juara umum pada saat menjadi tuan rumah.
"Bila pada PON XVIII/2012 mampu meraih lima emas, maka pada PON 2016 kami targetkan sepuluh medali emas," kata Ketua Pengda TI Jabar Benny R Gautama di Bandung, Minggu.
Ia menyebutkan, di bawah koordinasi pelatih asal Korea Selatan serta para pelatih terbaik Jawa Barat diharapkan bisa merealisasikan puncak penampilan atlet pada PON XIX/2016.
Pada PON XVIII/2012 di Riau, Jabar mendulang lima medali emas yakni tiga dari kyorugi serta tiga dari poomsae. Sedangkan pada PON sebelumnya di Kaltim, Jabar menjadi juara umum dengan meraih lima medali emas dari nomor kyorugi.
Nomor poomsae baru dipertandingkan secara resmi pada PON XVIII/2012 di Riau. Dan selama ini Jaba menjadi pemegang medali emas untuk nomor keindahan gerak itu.
Optimistis Benny bukan tanpa alasan, karena prestasi taekwondo Jabar yang diraih di Kejurnas 2014 bisa mneyandingkan juara antara senior dan junior baik kyeorugi maupun poomsae menjadi bekal untuk meningkatkan target raihan medali emas pada perhelatan multi event empat tahunan itu.
"Mudah-mudahan puncaknya bukan di Kejurnas itu, tapi di PON nanti. Setidaknya ada bayangan melihat potensi para atlet dan kekuatan lawan," katanya.
Ia menyebutkan kini tengah fokus kepada atlet junior. Pasalnya, kata Benny masa atlet taekwondo tidaklah panjang, jadi harus simultan dan disiapkan pelapis.
"Dalam sistem seleksi cukup ketat, kita terapkan promosi dan degradasi. Mereka yang meraih emas di kejurnas atau di ajang Porda nanti belum otomatis masuk Pelatda, namun harus mengikuti serangkaian kejuaraan lagi," katanya.
Ia menyebutkan baru kali ini junior dan senior bisa juara. Tapi atletnya belum tentu masuk tim inti karena ada Prakualifikasi PON, beberapa kejuaraan selevel nasional dan Porda yang harus mereka lalui.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
