Rabu 18 Sep 2013 23:25 WIB

Tim Lifter Indonesia Tanpa Triyatno di ISG

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Yudha Manggala P Putra
Triyatno
Foto: AP/Hassan Ammar
Triyatno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lima belas lifter Indonesia siap bertanding dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) III di Palembang, mulai 22 September - 1 Oktober 2013. Tim lifter Indonesia diperkuat oleh atlet pelatnas maupun non pelatnas yang sekaligus digunakan sebagai program antara sebelum menuju SEA Games XXVII di Myanmar, Desember mendatang.

Pelatih angkat besi, Lukman tidak memberikan target khusus kepada para lifter namun dia berharap bisa meraih medali di kelas-kelas yang menjadi unggulan. Melihat peta kekuatan lawan, persaingan antar lifter di ISG akan cukup ketat, apalagi tidak menutup kemungkinan akan ada atlet olimpiade dalam pesta olahraga antar negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tersebut.

"Kami akan optimalkan kelas bawah dan menengah, karena untuk kelas atas masih sulit ditembus," ujar Lukman, ketika ditemui di Jakarta, Rabu (18/9).

Sampai saat ini andalan utama Indonesia masih berada pundak Eko Yuli Irawan yang memiliki spesialis di kelas 62 kg dan Triyatno di kelas 69 kg. Namun, meskipun kondisinya sudah berangsur pulih, Triyatno tidak diturunkan di ISG dan SEA Games XXVII untuk menjaga kekuatan lututnya.

Lukman mengatakan, Triyatno sudah bisa berlatih seperti biasa namun masih dibatasi angkatannya, dan puncaknya lifter yang pernah meraih medali perak dalam Olimpiade London 2012 itu akan dipersiapkan secara matang untuk menembus prestasi yang lebih baik di Olimpiade Brasil 2016.

Walaupun hanya mengandalkan Eko, namun dua lifter pelapis di kelas 69 kg yakni Ketut Aryana dan Deni telah disiapkan dengan matang sampai menuju SEA Games.

Menurut Lukman, peluang besar lifter putra Indonesia ada di kelas 62 kg dan 69 kg, sedangkan lifter putri berkisar di kelas 48 kg dan 53 kg. Di ajang ISG, negera pesaing terberat putri dipegang oleh Turki dan sejumlah negara Afrika, sedangkan untuk putra, lifter dari Iran, Irak, dan Mesir harus diwaspadai karena memiliki angkatan yang cukup bagus.

"Kami realitis saja dan tetap menampilkan yang terbaik," kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement