REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Psikolog KONI Jateng, Hastaning Sakti, mengatakan seorang pelatih harus pandai memainkan wajahnya saat memimpin atletnya menjalani latihan. Hastaning Sakti yang juga dosen Fakultas Psikologi Undip itu mengatakan pelatih harus terampil memainkan mimik di depan atletnya.
Menurut dia, pelatih yang "kereng" dan "mencereng" itu justru bisa membuat atlet muda yang masih dalam taraf pertumbuhan menjadi takut. Padahal, kata dia, menangani atlet muda membutuhkan seni tersendiri.
"Harus pakai bahasa tubuh yang benar kalau memberikan instruksi,'' kata Hastaning. ''Karena, sesungguhnya bahasa tubuh itulah yang selalu diperhatikan para atlet.''
Atlet yang masih muda belia atau remaja termasuk kategori "sumbu pendek". Artinya, emosinya masih kuat.
Jika tidak merasa nyaman dalam program latihan, katanya, maka mereka menjadi mudah sekali marah.
"Gak senang sedikit, gampang 'wadulan' (Mengadu, red.). Mudah marah," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
