Selasa 17 Oct 2017 22:12 WIB

Kanker Payudara tidak Hanya Serang Perempuan

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Deteksi Kanker Payudara
Foto: AP
Deteksi Kanker Payudara

REPUBLIKA.CO.ID, KENTUCKY -- Kanker payudara tidak hanya mengancam kaum perempuan. Para pria pun berisiko mengalaminya.

Lynn Erdmann, direktur Asosiasi Kesehatan Wanita, Obstertri dan Perawatan Neonatal menekankan pentingnya wanita dan pria menyadari perubahan pada tubuh mereka, termasuk melakukan pemeriksaan kanker payudara. Pemeriksaan awal bisa dilakukan sendiri, meski tidak selalu tepat, setidaknya membuat Anda menyadari adanya perubahan pada tubuh.

"Bisa jadi (terdeteksi) perubahan warna kulit, terjadinya dimpling (tarikan dan cekungan pada kulit), benjolan yang berbentuk, dan perubahan berbeda lainnya," katanya seperti dilansir Public News Service. "Penting untuk menindaklanjutinya, untuk menentukan langkah apa yang perlu diambil jika Anda memiliki masalah."

Langkah selanjutnya untuk memastikan adanya kanker atau tidak melalui pemeriksaan mammogramm, yakni sebuah alat khusus yang menggunakan energi radiasi atau sinar X yang untuk memantau perkembangan dalam jaringan di payudara. Lebih cepat lebih baik dalam mendeteksi sel kanker payudara, sebelum sel berkembang terlalu parah.

Menurut Erdmann, risiko kanker payudara di kalangan wanita meningkat seiring bertambanya usia. Ia menyarankan pemeriksaan dilakukan setiap tahun. Karena, kata dia, berkat peningkatan perawatan dan deteksi dini, sekitar 95% wanita yang didiagnosis kanker payudara memiliki peluang hidup lima tahun lebih lama.

Erdman tidak menampik keturunan bisa menjadi salah satu faktor. Meski begitu, kata dia, sekitar 85 persen wanita yang telah didiagnosis memiliki kanker payudara bukan karena faktor keturunan.

"Jika anda memiliki kerabat kandung yang menderita kanker payudara, baik wanita atau pria, Anda harus mengatakannya pada penyedia layanan kesehatan Anda, karena mereka akan membantu dalam menentukan berapa sering Anda menjalani pemeriksaan awal," kata dia.

Ia menambahkan, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun, obesitas setelah menopause, menggunakan pil KB dan terapi hormon merupakan salah satu faktor tumbuhnya sel kanker payudara bagi wanita. Sedangkan penyakit hati, pengobatan estrogen dan kondisi testis adalah beberapa faktor yang bisa memicu kanker pada pria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement