REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, menyampaikan harapannya dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Ia berharap, usai menjalani puasa selama 30 hari, hati nurani rakyat Indonesia semakin tajam memiliki rasa empati sesama warga bangsa.

''Intinya puasa itu kita dilatih mengendalikan diri, tidak makan tidak minum, padahal itu halal. Yang halal aja enggak boleh apalagi yang haram,'' kata Zulkifli Hasan, kepada wartawan, di Rumah Dinas, Kompleks Menteri Widya Chandra, Jakarta, Rabu (6/7).

Oleh karenanya, rakyat dilatih untuk mengendalikan diri dari tindakan melawan hukum, tidak jujur, apalagi korupsi. Selain itu, lanjut dia, puasa mengajarkan umat bagaimana menahan lapar dan haus, agar meminili rasa empati terutama kepada rakyat yang kurang mampu, serta melatih kejujuran dan kesalehan sosial.

''Mudah-mudahan, dengan idul fitri ini, hati nurani kita semakin tajam. Sehingga, kehidupan berbangsa dan bernegara bisa lebih kuat lagi,'' ucap Zulkifli.

Usai Idul Fitri, Zulkifli juga menyatakan, pada bulan September-Oktober, MPR sudah bisa menyerahkan bahan-bahan untuk penyusunan haluan negara kepada tiap-tiap fraksi di MPR. ''Sehingga 2017 bisa dimainkan atau tidak,'' tutur dia.

Terkait tragedi bom bunuh diri di Solo, Zulkifli yang juga ketua umum PAN tersebut mengimbau agar rakyat tidak boleh kalah, negara tidak boleh kalah dan jangan takut menghadapo teroris. Ia mengajak masyarakat secara bersama-sama menghadapi teroris.

Ia percaya, teroris tidak akan menang melawan kebaikan dan kebenaran. Selain itu, tindakan teror menjelan hari raya Idul Fitri, bukan hanya di Solo tapi juga di Arab Saudi, menunjukan teroris tidak memandang agama dan tidak beragama.