Ini Empat Usulan Traffic Management Arus Mudik Lebaran

Kamis , 11 Jun 2015, 19:45 WIB
Pantura Padat. Kendaraan padat merayap di Lohbener, Jawa Barat, Jumat (25/7). Memasuki H-3 lalu-lintas jalur Pantura padat dan dibeberapa titik padat merayap dan didominasi kendaraan bermotor. H-3 ini diperkirakan menjadi puncakmudik lebaran tahun ini.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pantura Padat. Kendaraan padat merayap di Lohbener, Jawa Barat, Jumat (25/7). Memasuki H-3 lalu-lintas jalur Pantura padat dan dibeberapa titik padat merayap dan didominasi kendaraan bermotor. H-3 ini diperkirakan menjadi puncakmudik lebaran tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI Rendy Affandy Lamadjido mengatakan untuk mendukung kelancaran arus mudik harus pemerintah segera mengembangkan traffic management.

Ini sejumlah usulan pengembangan traffic management yang bisa dilakukan. Pertama, pemerintah harus melakukan pembedaan jalur antara kendaraan besar dan kecil. Sekaligus memastikan bahwa setiap jenis kendaraan tidak boleh melintasi jalur kendaraan dari jenis dan ukuran berbeda.

“Tujuannya, agar pengelompokkan itu dapat membantu jenis kendaraan besar untuk tetap saling menjaga saat berjalan di malam hari dan pada jalur-jalur sepi,” ujar Rendy, Kamis, (11/6).

Kedua, kata dia,  pengelompokkan kendaraan juga akan memberikan kelancaran bagi kendaraan berukuran kecil untuk bisa melaju lebih cepat. Dalam hal ini, kendaraan berukuran besar bisa tetap pada kecepatan stabil bersama-sama dengan kendaraan berjenis sama, dan dipastikan tidak akan mengganggu jalur kendaraan yang lebih kecil.

“Dengan pengelompokkan seperti itu, maka jalur paling kiri untuk kendaraan besar tidak akan mengganggu jalur bagi kendaraan lainnya. jadi semuanya lebih nyaman dan lancar saat mudik nanti,” ungkap dia.

Ketiga, ucap Rendy, strategi buka tutup jalur yang kerap dilakukan polisi, sebaiknya segera dihentikan. Karena hal itu justru berpotensi meningkatkan kecelakaan, utamanya di jalan dengan struktur perbukitan atau puncak.

Ia mencontohkan, jika skema buka tutup jalur di Puncak terus dilakukan, maka potensi kecelakaan akan tetap tinggi. Sebab saat jalur ke Puncak ditutup, maka kendaraan yang melaluinya cenderung untuk menambah kecepatan kendaraan. Akibatnya, potensi kecelakaan menjadi tinggi apalagi jika pengendaranya tidak waspada.

Menurut Rendy, untuk memperlancar jalur lalu lintas di kawasan Puncak, sebaiknya dilakukan dengan membenahi angkutan umum yang seringkali berhenti sembarangan. Akibatnya kemacetan parah semakin rutin terjadi, sehingga sulit membuat nyaman pengendara yang melalui jalur tersebut.

Keempat, tambah Rendy, bentuk traffic management lain yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan membangun jalur mudik diluar Pantura. Sebab meski kini pemerintah siap mengoperasikan jalan Tol Cikapali, namun hal itu hanya akan mengalihkan sesaat kemacetan yang selama ini terjadi di jalur Pantura, di Jawa Barat. Akibatnya, langkah itu hanya mengalihkan siklus kemacetan dari satu wilayah ke wilayah lain.

"Pemerintah harus membangun jalur lain di luar Pantura untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik saat melakukan perjalanan mudik. Misalnya, yang mau ke Jawa Tengah lewat jalur tengah, yang mau mudik ke kota-kota di Selatan Jawa Timur, bisa lewat jalur Selatan.