REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga puluh dua guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mendatangi MPR, Senin (23/11). Kedatangan mereka diterima oleh anggota MPR dari Fraksi Nasdem yang juga anggota Badan Penganggaran MPR Fadholi dan Kabiro Humas Siti Fauziah.
Fadholi memberi pemaparan mengenai tugas-tugas DPR dan MPR. "Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD. Sebagai lembaga negara yang berbeda maka tugas DPR dan MPR pun tak sama. Di DPR disebut ada 11 komisi. Masing-masing komisi menangani masalah yang berbeda," ujarnya.
Sedang tugas MPR disebut oleh Fadholi selain masalah kenegaraan juga melakukan Sosialisasi Empat Pilar. Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, disebut sangat penting sebab saat ini nilai-nilai luhur bangsa tergerus oleh nilai-nilai globalisasi.
"Nilai-nilai luhur harus dipertahankan," ujarnya.
Hilangnya rasa cinta budaya lokal menjadi persoalan di masyarakat saat ini. Ia mencontohkan orang juga suka makan di rumah makan ayam goreng dari luar negeri. Padahal ayamnya itu dari Indonesia sendiri. Karenanya jangan sampai produk budaya lokal kalah bersaing dengan produk luar.
Fadholi mengatakan sebenarnya apa yang diajarkan guru PPKN, sama dengan apa yang dilakukan oleh MPR, yakni mensosialisasikan Empat Pilar. "Meletakan dasar pemahaman kebangsaan, ujarnya. Bila siswa mempunyai gagasan kebangsaan di lingkungan sekolah, diharapkan ereka kelak bisa merawat nilai-nilai kebangsaan di masyarakat." kata dia.