Ahad 05 Jun 2011 14:14 WIB

Bank Dunia Angkat Jempol Pendidikan di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Pihak Bank Dunia memuji pendidikan di Indonesia yang dinilai mengalamiperkembangan yang cukup signifikan dengan dianggarkannya 20 persen dana pendidikan di APBN dan APBD. "Perkembangan itu semakin unik, jika dilihat dari kemampuan Indonesia dalam soal pembinaan peserta didik yang jumlahnya sangat banyak bahkan keempat terbesar di dunia," kata Managing Director The World Bank Mahmoud Mohieldin di Bali, Ahad (5/6).

Hal tersebut dikatakannya di sela-sela acara 'System Assesment and Benchmarking for Education Results (SABER)', di Nusa Dua, Bali. Dia mengatakan, jumlah peserta didik di negara kepulauaan itu sebanyak 53 juta orang dengan jumlah staf pengajar 2,7 juta.

Jumlah peserta didik itu hampir setara dengan yang ditanggung oleh negara China, India dan Amerika Serikat. Selain bisa melakukan pembinaan yang cukup baik terhadap peserta didik, tambah dia, pemerintah Indonesia juga telah menerapkan peningkatan sumber daya manusia dalam hal penyetaraan guru.

"Bentuknya adalah dengan melakukan sertifikasi terhadap staf pendidik di Indonesia, dengan memberikan batas minimal pendidikan yang harus ditempuh seorang guru," ujarnya.

Mahmoud menilai secara umum pendidikan di Indonesia telah bisa membuat seluruh lapisan merasakan hasil dari sistem yang diterapkan. Akan tetapi masih cukup banyak tantangan yang harus ditangani oleh Pemerintah Indonesia dalam hal pendidikan, karena wilayahnya yang luas dan memiliki banyak pulau.

Sementara Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, pada acara pertemuan menteri pendidikan dari sembilan negara di kawasan Asia itu akan membahas beberapa isu yang cukup penting terkait 'SABER'. "Pembahasan yang paling utama adalah cara penilaian sistem pembelajaran dan kinerjanya apakah sudah sesuai dengan negara tersebut dan lainnya," katanya.

Dia mengatakan, selain itu semua pihak bisa saling bertukar pengalaman tentang sistem pendidikan, sehingga sistem yang dianggap baik tersebut dapat diterapkan. Peserta dalam forum Menteri Pendidikan itu, antara lain berasal dari Indonesia, China, Kamboja, Laos, Korea dan Vietnam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement