REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Pengaruh fenomena la nina di Tanah Air, menyebabkan aktivitas kelautan di perairan Laut Selatan menjadi terganggu. Di Cilacap, badai akibat penyimpangan iklim ini tak hanya menyebabkan kalangan nelayan tak bisa melaut, juga membuat pasokan batu bara untuk kebutuhan PLTU Cilacap tersendat.
Kepala Seksi Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai Kantor Administratur Pelabuhan Cilacap, Aher Priyatno, mengatakan pasokan batu bara terhambat karena perjalanan kapal terganggu badai. ''Keterlambatan kedatangan tongkang pengangkut batu bara ini, sudah terjadi sejak Juni lalu,'' katanya, Kamis (15/7).
Dia menyebutkan, dalam kondisi normal PLTU Cilacap mendapat pasokan batu bara sebanyak 17 kapal tongkang. Namun pada Juni lalu, hanya bisa mendapat pasokan 12 kapal tongkang atau berkurang 5 kapal tongkang. Kondisi ini, menurut Aher, berlanjut hingga bulan Juli ini.
Menurutnya, hingga pertengahan Juli ini baru 6 kapal tongkang yang bisa membongkar muatan di DUKS (Dermaga untuk Kepentingan Sendiri) di komplek PLTU Cilacap. ''Tiga kapal lainnya, baru dalam perjalanan ke Cilacap setelah mengalami keterlambatan selama 14 hari akibat badai,'' jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
