Rabu 20 Oct 2010 00:32 WIB

Greenpeace Minta Pemerintah Tinggalkan Pembangkit Listrik Batu Bara

Rep: Indah Wulandari/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Greenpeace menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk membatalkan rencana pembangunan lebih banyak pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bertenaga batubara. Protes tersebut disampaikan para nelayan dari desa Waruwudur, Cirebon bersama dengan para aktivis Greenpeace melumuri diri mereka dengan debu batu bara.

Mereka membentangkan pula spanduk bertuliskan "batu bara mematikan" di atas perahu-perahu nelayan di depan PLTU bertenaga batu bara di Cirebon. "Polusi udara dari pembakaran batubara merusak mata pencaharian, menurunkan panen dan memberi dampak buruk pada tangkapan ikan dan secara perlahan membunuh masyarakat. Batu bara adalah kutukan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar tambang batu bara dan di bawah bayang-bayang PLTU bertenaga batu bara," kata Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara, Arif Fiyanto, dalam rilisnya, Selasa (19/10).

Dalam laporan Greenpeace bertajuk "Batu bara Mematikan: Biaya tinggi batu bara murah, bagaimana rakyat Indonesia membayar mahal untuk bahanbakar terkotor di dunia,"termuat testimoni-testimoni bagaimana tambang batu bara dan PLTU bertenaga batu bara secara drastis mempengaruhi kesehatan dan sumber mata pencaharian masyarakat yang tinggal di dekatnya.

Kisah-kisah ini memaparkan konsekuensi gelap dari ekspansi batu bara. Di antaranya polusi beracun, hilangnya mata pencaharian, tergusurnya masyarakat, gangguan kesehatan pada sistem pernafasan dan sistem syaraf, hujan asam, polusi asap dan menurunnya panen pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement