Rabu 09 Mar 2011 17:07 WIB

FPI Yogyakarta Minta Sultan Larang Ahmadiyah

Rep: Yoebal Ganesha/ Red: Djibril Muhammad
Demo menuntut pembubaran Ahmadiyah
Demo menuntut pembubaran Ahmadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sesuai janji, sekitar 300 aktivis Front Pembela Islam Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kemarin mendatangi Kepatihan. Mereka meminta Gubernur Sri Sultan HB X melarang kegiatan jamaah Ahmadiyah di provinsi ini, seperti yang telah dilakukan gubernur Jatim dan Jabar.

Hanya saja, karena Sultan sedang bepergian ke luar negeri, kedatangan anggota FPI ini hanya diterima oleh Ketua Badan Kesbanglinmas DI Yogya, Murprih Antoro Nugoro. Para anggota FPI DI Yogya ini datang dipimpin langsung oleh ketuanya H Bambang Tedi.

Aksi ini berjalan damai. Sementara menunggu perwakilan mereka berdialog dengan Kepala Kesbanglinmas, para anggota FPI ini menggelar sholawatan. ''Mari kita berdoa bersama, berdoa untuk Sri Sultan HB X agar terbuka hatinya untuk kemudian melarang aktivitas Ahmadiyah di provinsi ini,'' kata Herman, koordinator aksi FPI tersebut.

Usai pertemuan, Bambang Tedi mengatakan kedatangannya ini hanya untuk meminta Sultan melarang kegiatan Ahmadiyah di Yogyakarta. Menurut dia, bila Sultan tak melarang Ahmadiyah, berarti Sultan secara tak langsung telah membiarkan agama Islam dinodai, karena ajaran Ahmadiyah jelas-jelas telah menodai ajaran Islam.

Menurut dia, FPI tak bisa tinggal diam bila ajaran Islam dinodai oleh Ahmadiyah, dan tentu saja untuk itu FPI akan berbuat sebisanya untuk mencegah penistaan agama Islam ini. Aksi FPI ini berlangsung dalam pengawasan ratusan aparat kepolisan dari Polresta Yogyakarta dan Polda DI Yogya. Mereka turun dengan peralatan antihuru-hara.

Kapolreta Yogya, Kombes Atang Heradi, mengatakan turunnya ratusan aparat ini lebih bersifat untuk menantisipasi terjadinya kejadian yang tak dikehendaki.  Menurut dia, bisa saja aksi FPI diprovokasi oleh pihak-pihak tertentu, yang tentunya bisa memicu kekacauan. ''Kami tak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Itulah kenapa kami menurunkan anggota dengan jumlah yang banyak,'' kata Kapolresta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement