Rabu 15 Jan 2014 12:55 WIB

Caleg Pilih Gambar Jokowi Ketimbang Megawati, PDIP: Keterlaluan

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Joko Widodo (kiri) bersama Megawati Sukarno Putri di Jakarta.
Foto: EPA/Bagus Indahono
Joko Widodo (kiri) bersama Megawati Sukarno Putri di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP PDI Perjuangan meminta para caleg mereka untuk tidak melupakan sosok Megawati Sukarnoputri dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat. Para caleg setidaknya mesti mau memasang gambar Megawati di spanduk mereka.

"Keterlaluan kalau caleg pasang spanduk sosialisasi bergambar Jokowi, tapi tidak ada gambar Bu Mega," kata Ketua DPP PDIP, Trimedya Panjaitan di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).

Bagaimana pun, katanya, Megawati merupakan ketua umum partai. Dalam konteks itu, seluruh kader mesti memberi penghormatan yang patut kepada Megawati. "Beliau (Megawati) kan ketua umumnya," ujarnya.

Namun, Trimedya menyatakan DPP tidak akan memberi sanksi kepada para caleg yang lebih suka bersosialisasi memasang foto Jokowi ketimbang Megawati. Sebab sosialisasi merupakan domain para caleg yang didasarkan pada pertimbangan strategis dan pragmatis situasi yang berlaku di lapangan (dapil). 

"Tidak ada persoalan. Itu (sosialisasi) selera masing-masing caleg. Kalau ada yang berpikir kepentingan praktis dan pragmatis terserah," katanya.

Trimedya sendiri mengaku lebih senang memasang gambar Megawati dan Puan Maharani di spanduk sosialisasinya. Baginya sosok Megawati sebagai ketua umum partai masih layak untuk dijual ke masyarakat. "Sosok Ibu Mega masih laku dijual," kata anggota Komiisi III DPR tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo, meminta seluruh kader PDIP untuk tidak bergantung pada figur Jokowi dalam menjalankan kerja politik partai. Menurut dia, kader PDIP harus mampu menjalankan kerja politik berdasarkan ideologi partai. 

"Harusnya kader percara pada diri sendiri tidak menggantungkan pada popularitas seorang pemimpinnya," kata Tjahjo ketika dihubungi, Selasa (7/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement