Selasa 25 Mar 2014 14:04 WIB

PKS Ingin Jadi Oposisi dari PDIP

Fahri Hamzah
Foto: www.fajar.co.id
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan akan menjadi oposisi jika calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menjadi pemenang pada pemilihan presiden 2014. Bahkan, PKS memuji kualitas wawasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibandingkan Jokowi.

"SBY jauh lebih berkualitas dibanding Jokowi soal kecerdasan dan wawasan secara nasional," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fachri Hamzah di Jakarta, kemarin.

Fachri menganggap Jokowi belum memiliki wawasan secara nasional dibanding SBY yang telah menjadi presiden dalam dua periode. Fahri Hamzah juga melontarkan kritik terbukanya pada PDI Perjuangan yang mencalonkan Jokowi melalui situs jejaring sosial Twitter.

Kritik ini tak terlepas kenyataan bahwa semasa PDI Perjuangan berkuasa, banyak aset yang dijual ke pihak asing. Tapi, Fahri menjelaskan, kritik yang tertuang di Twitter hanya meneruskan pandangan kritis seorang pengamat.

Fahri mengungkapkan, alasan dirinya meneruskan kicauan di Twitter itu karena menurutnya memang benar adanya. Harapannya, dengan adanya kicauan tersebut, ada klarifikasi yang diberikan PDI Perjuangan.

Sementara itu, pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai Presiden SBY sebagai pemimpin besar yang sejajar dengan pemimpin bangsa Indonesia sebelumnya. "SBY mampu membawa Indonesia ke arah lebih baik terlepas dari segala kelemahan dan kekurangannya," ujar Hendri.

Hendri menyatakan, Jokowi diprediksikan akan menjadi calon pemimpin besar suatu saat nanti.

Lebih lanjut, Hendri mengungkapkan, Jokowi akan menjadi pemimpin besar jika mampu membuktikan sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Saat ini, Jokowi memang terlalu dini dalam melangkah ke jenjang pencapresan," kata Hendri.

Terkait sikap PKS, Hendri menilai, partai berbasis Islam tersebut harus berkoalisi karena saat ini partai yang diperkirakan akan mendominasi, yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement