Senin 23 Oct 2017 17:49 WIB

Kemendikbud Targetkan Capaian SMK pada 2020

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang siswa membuat masakan kreasi dengan menggunakan bahan mie instan di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (ilustrasi)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Seorang siswa membuat masakan kreasi dengan menggunakan bahan mie instan di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan sejumlah capaian jenjang SMK pada 2020. Hal itu sesuai Peta Jalan Pendidikan dan Keterampilan dalam upaya revitalisasi SMK. "Revitalisasi pendidikan kejuruan dan keterampilan dilaksanakan dengan penerbitan peta jalan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Senin (23/10).

Ia menjelaskan rumusan Peta Jalan Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016. Ia menjelaskan, Peta Jalan Revitalisasi SMK mendorong hubungan baik antara dunia pendidikan dan industri.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjabarkan target pemerintah 2020, yakni, pertama memiliki 5,5 juta siswa SMK berpendidikan IT melalui 1.650 SMK rujukan, 850 SMK reguler, 3.300 SMK aliansi, serta 750 SMK konsorsium. Kedua, 80 persen lulusannya bekerja sesuai bidangnya, 14 persen berwirausaha, delapan persen melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi vokasi.

Ketiga, ada 1.000 kursus dan pelatihan, 350 SMALB terintegrasi SMK. Keempat, 750 baprik pengajaran dan technopark. Kelima, ada 1.650 SMK rujukan berlisensi LSP-P1 membawahi 800 TUK bagi siswa dan aliasinya. Keenam, ada 1,75 juta lulusan SMK, satu juta lulusan kursus dan pelatihan, 1.200 lulusan SMALB bersertifikat. Ketujuh, terdapat 45 ribu guru produktif dan 1.500 instruktur kursus dan pelatihan bersertifikat.

Mendikbud menjabarkan pemerintah menggaet industri turut menyumbang tujuh persen kurikulum SMK. "SMK harus punya hubungan kerja sama yang erat dengan industri," ujar dia.

Capaian tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Muhadjir menjabarkan Kemendikbud melatih 12.740 guru menjadi guru produktif, merekrut 15 ribu guru program keahlian ganda, serta menyelaraskan kurikulum SMK sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Ia mengatakan, Kemendikbud melakukan kerja sama industri dalam upaya merevitalisasi SMK.

Kemendikbud mencatat, sebanyak 3.574 industri bekerja sama dengan SMK. Juga ada sebanyak 421 SMK menjadi lembaga sertifikasi profesi pihak satu (LSP-P1), enam Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) menjadi LSP pihak dua (LSP-P2), serta terdapat 1.304 Lembaga Kursus menjadi tempat uji komperensi (TUK).

Mendikbud menuturkan Kemendikbud terus menyiapkan tenaga terampil untuk pengembangan sektor prioritas nasional. Ia menjabarkan, tercatat ada 89 SMK bidang kelautan/kemaritiman, 116 SMK bidang pariwisata, dan 132 SMK bidang pertanian telah dibangun sepanjang 2015 sampai 2017. Muhadjir menyebut prestasi Indonesia bidang kejuruan dan keterampilan diakui dunia. Hal itu dibuktikan dari hasil raihan satu perak, satu perunggu dan 12 medallion for excellent dalam World Skill Competition (WSC) 2017 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Ia menyebut prestasi kejuruan Indonesia paling tinggi di antara negara-negara di ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement