Senin 16 Oct 2017 19:45 WIB

Kembangkan Smart Factory, UMB Gandeng Mitsubishi

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Winda Destiana Putri
Universitas Mercu Buana
Universitas Mercu Buana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Mercu Buana (UMB) melakukan kontrak kerja sama dengan PT Mitsubishi Electric Indonesia untuk mengembangkan Smart Factory. Kerja sama tersebut ditandatangani di sela - sela seminar nasional bertema 'The Future Of Industrial Automation' di UMB, Jakarta Barat pada Senin (16/10).

"Salah satu terobosan dalam inovasi teknologi saat ini adalah pengembangan 'Smart Factory'," ujar Dosen Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana (UMB), Tyas Wedha Sari seperti yang tertulis dalam rilis pers yang diterima Republika.

Menurut dosen jebolan teknik dari Jerman ini, inovasi teknologi merupakan faktor kunci bagi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Inovasi bukan proses linear melainkan terjadi berkat kerja sama antara berbagai elemen organisasi.

Beberapa elemen organisasi tersebut diantaranya ialah pemerintah sebagai regulator kebijakan, universitas sebagai pusat riset dan perusahaan sebagai pihak yang menghasilkan produksi massal serta penyokong dana. Kerja sama ketiga pihak 'triple-helix' tersebut dinamakan sebagai system Inovation.

"Jadi sangat diperlukan peningkatan aktifitas inovasi khususnya pada perusahaan yang bergerak di sektor industri manufaktur," ujarnya.

Sementara Aidil Putra dari Mitsubishi Electric Indonesia menambahkan bahwa 'Smart Factory' menjadi solusi manufaktur yang menyediakan proses produksi yang fleksibel dan adaptif. Smart factory dianggap dapat memecahkan masalah yang timbul pada fasilitas produksi dengan dinamis dan cepat berubah.

Solusi khusus ini, lanjut dia, di satu sisi terkait dengan otomasi yang mengarah pada optimasi manufaktur. Sehingga nantinya dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya manusia dan pembuangan sumber daya non-manusia.

"Smart factory seharusnya tidak hanya memiliki struktur modular tetapi juga saling terkoneksi melalui jaringan wireless dan masing-masing device memiliki IP address, sehingga dapat saling terkoneksi satu sama lain," jelasnya.  Dengan demikian produksi dapat berjalan otonom dan berkelanjutan dengan mengumpulkan, bertukar, dan mengunakan informasi secara transparan dimana saja, kapan saja. Juga dengan bersandar pada interaksi jaringan antara manusia, mesin, material dan sistem

Saat ini perkembangan teknologi otomatis di berbagai sektor kehidupan memang tidak bisa dihindari. Begitupun dalam dunia industri yang selalu menuntut inovasi teknologi agar tetap eksis dalam persaingan industri yang makin kompetitif.

Salah satu yang dikembangkan industri teknologi saat ini adalah sistem Smart Factory. Fenomena inovasi industri ini tentunya akan berdampak terhadap improvisasi kurikulum pada dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi dalam merespons melalui penyediaan sumber daya manusia kompeten dan handal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement