DPR: Tak Temui Pendemo, Blusukan Presiden Hanya Pencitraan

Ahad , 06 Nov 2016, 17:22 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi jajaran menteri kabinet menggelar konferensi pers terkait Aksi Damai 4 November di Istana Merdeka, Sabtu (5/11).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo didampingi jajaran menteri kabinet menggelar konferensi pers terkait Aksi Damai 4 November di Istana Merdeka, Sabtu (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menilai, Presiden Jokowi yang tidak berada di tempat saat Aksi Damai Bela Islam Jilid II menegaskan bahwa blusukannya selama ini hanya pencitraan.

Sebab, mereka yang sudah bersusah payah datang dari berbagai pelosok dengan aksi yang damai dan tertib malah ditinggalkan. Harusnya Presiden menemui wakil demonstra.

''Aspirasi mereka sangat bagus dan konstitusional, yakni penegakan hukum bagi penista agama dan perusak kerukunan umat beragama,'' kata Sodik, dalam keterangan persnya, Ahad (6/11).

Politikus Fraksi Gerindra menambahkan, presiden selama ini sering blusukan mencitrakan diri aspriratif kepada rakyat, tapi entah kenapa, menurutnya, sekarang sulit menerima aspirasi rakyatnya. Jika aspirasi tidak ditindaklanjuti dengan serius, maka akan mengganggu sektor lain bahkan menjadi bom waktu.

Menurut Sodik, ada sebuah keanehan yang luar biasa dengan Presiden. Jokowi yang juga dinilai sering peduli dan menangani langsung terhadap perkara kecil, lanjutnya, tapi sangat lambat reaksinya dalam penegakan hukum bagi seorang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

''Dengan lambatnya kasus ini, menguatkan dugaan orang bahwa Jokowi tidak berani tegas bertindak, karena Ahok pegang banyak 'kartu mati' Jokowi,'' tegasnya.

Selain itu, lanjut Sodik, aksi ini adalah akumulasi dari kekecewaan umat dan masyarakat terhadap seorang Ahok, yang menurut mereka belum punya prestasi dan sumbangsih apa-apa kepada NKRI, dibandingkan dengan para pejuang dan pemimpin bangsa Indonesia terdahulu.

Apalagi, kata Sodik, kepribadian Ahok yang arogan, merasa paling bersih, pintar dan hebat, serta paling berjasa, sehingga pikiran dan mulutnya banyak melecehkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk surah Al Maidah ayat 51.

Politikus Dapil Jawa Barat I ini, merasa takjub dengan jutaan demonstran yang datang dari berbagai pelosok. Apalagi, dengan kesadaran nurani yang dalam, tulus dan sabar datang membiayai sendiri perjalanannya ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya langsung kepada presiden.

Ia menyatakan, dua pimpinan DPR yang hadir dalam demo tentu akan juga menangkap aspirasi masyarakat. Yaitu dengan meminta penjelasan dan mendesak pemerintah untuk segera merespons aspirasi ini. ''Saya datang dan menyaksikan sendiri serta berdialog dengan para demonstran didampingi pimpinan DPR,'' terangnya.