Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Syarief Hasan: Pancasila Harus Menjadi Panduan

Senin 24 Feb 2020 16:16 WIB

Red: Hiru Muhammad

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan, didampingi Wakil Gubernur Riau Brigjen (purn) TNI Edi Natar Nasution, Wakil Rektor III Universitas Riau Prof. Dr. Iwantono, dan dekan FKIP Unri Prof. Dr. Mahdum melakukan pemukulan gong penanda dibukanya Olimpaide Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ke-9 Univeristas Riau tahun 2020, Senin (24/2)

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan, didampingi Wakil Gubernur Riau Brigjen (purn) TNI Edi Natar Nasution, Wakil Rektor III Universitas Riau Prof. Dr. Iwantono, dan dekan FKIP Unri Prof. Dr. Mahdum melakukan pemukulan gong penanda dibukanya Olimpaide Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ke-9 Univeristas Riau tahun 2020, Senin (24/2)

OlimpiadePPKn tahun ini diikuti 962 peserta dari mahasiswa dan SLTA.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU --Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan, didampingi Wakil Gubernur Riau Brigjen (purn) TNI Edi Natar Nasution, Wakil Rektor III Universitas Riau Prof. Dr. Iwantono, dan dekan FKIP Unri Prof. Dr. Mahdum melakukan pemukulan gong penanda dibukanya Olimpaide Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ke-9 Univeristas Riau tahun 2020. Acara tersebut berlangsung di Ruang Serba Guna FKIP UNRI, Senin (24/2). 

Olimpiade PPKn UNRI ke 9 tahun 2020, ini diikuti 962 peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar SLTA. Olimpiade, ini akan berlangsung pada 24-29 Februari 2020. Sedangkan, tema yang ambil dalam kegiatan tersebut, adalah Merajut kebhinekaan dan persatuan kesatuan dikalangan millenial. 

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR antara lain menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Olimpiade PPKn di UNRI yang sudah memasuki pelaksanaan ke 9. Pelaksanaan Olimpiade ke 9, ini menunjukkan kesungguhan Universitas Riau dalam memasyarakatkan Pancasila. 

"Saya yakin, tidak mudah melaksanakan olimpiade PPKn hingga ke 9 seperti sekarang ini. Mudah-mudahan, pelaksanaan olimpiade ini, membantu generasi millenial untuk lebih mengenal dan memahami nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila," kata Syarief Hasan menambahkan. 

Kemajemukan yang dimiliki Indonesia, kata Syarief Hasan ibarat pisau bermata dua, bisa menguntungkan dan bisa juga merugikan. Tinggal bagaimana generasi muda melihat tantangan tersebut. Namun, selama bangsa Indonesia menganggap bahwa NKRI adalah harga mati, niscaya keberagaman yang ada di Indonesia akan menjadi kelebihan bangsa Indonesia, dibanding negara-negara lain di dunia. 

Karena itu, yang terpenting adalah bagaimana bangsa Indonesia, termasuk generasi muda ikut menerapkan Pancasila. Pancasila harus menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya berhenti pada  jargon-jargon yang sudah sering diucapkan berbagai pihak. 

"Sejarah membuktikan, hanya NKRI sajalah yang sesuai bagi bangsa Indonesia. Karena selain itu, baik liberalisme maupun komunisme, semuanya hancur, tidak bisa bertahan di Indonesia," kata Syarief Hasan lagi.

 

 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler