Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Bamsoet Ingin Sosialisasi Empat Pilar Lewat Tiktok

Ahad 23 Feb 2020 13:27 WIB

Rep: Mimi Kartika/ Red: Gita Amanda

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam acara Riding Kebangsaan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Ahad (23/2).

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam acara Riding Kebangsaan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Ahad (23/2).

Foto: Mimi Kartika/Republika
Metode untuk memasyarakatkan empat pilar harus menyesuaikan perkembangan zaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) ingin menggandeng Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) untuk menyosialisasikan empat pilar kebangsaan melalui aplikasi media sosial video pendek, Tiktok. Menurutnya, metode yang digunakan untuk memasyarakatkan empat pilar harus menyesuaikan perkembangan zaman.

"Kalau artis pasti kebanyakan ikut. Tentu dengan pembaruan-pembaruan metoda yang tidak dogmatis, doktrinatif, serta monoton, metoda yang dilakukan harus dengan cara yang terbuka dan disesuaikan dengan perkembangan zaman," ujar Bamsoet dalam pembukaan riding kebangsaan empat pilar di halaman parkir Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Ahad (23/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, inovasi metode baru dalam pemasyarakatan empat pilar MPR RI dilandasi pemikiran pembinaan karakter bangsa harus dilakukan secara masif, optimal, dan menjangkau seluas-luasnya kelompok sasaran. Empat Pilar MPR RI terdiri dari Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Empat pilar itu menjadi warisan para pendiri bangsa yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam berbagai dimensi strategis kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian, kata Bamsoet, untuk memyasar kalangan milenial melalui Tiktok ini, MPR akan melibatkan Parfi.

Sementara itu, ia menegaskan, Pancasila adalah harga mati, Pancasila harus sering didiskusikan dan diikuti dengan implementasi. Pancasila harus terus digelorakan diikuti dengan peneladanan.

"Karenanya, saya mendukung dengan metoda pemasyarakatan, penataran, dan pengajaran Pancasila kepada seluruh komponen bangsa seperti pada masa P-4 (Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila)," jelas dia.

Riding Kebangsaan ini dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Arsul Sani, Fadel Muhammad, Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin, dan Jaksa Agung ST. Burhanuddin. Selain itu, hadir pula Ketua Umum Parfi 1956 Marcella Zalianty.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler