REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai rencana pemindahan ibu kota Jakarta ke Kalimantan masih belum mendesak. Menurutnya, pemerintah saat ini harus lebih fokus pada masalah mendesak lainnya seperti masalah di Papua.
"Jadi fokus dulu ke situ kan, kalau habis dilantik nanti masih bisa kalau soal ibu kota," ujar Zulkifli Hasan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (26/8).
Ia menekankan, masalah di Papua membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk segera diselesaikan. Tak hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah juga perlu terlibat untuk menyelesaikan masalah-masalah di Papua.
"Kalau ada apa-apa dengan Papua gimana coba?" tambah dia.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan mengumumkan lokasi ibu kota baru pada hari ini. Melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, pengumuman ini disampaikan.
Pada akun youtube Sekretariat Presiden, video tersebut diunggah dengan judul 'Upcoming LIVE Presiden Jokowi Mengumumkan Ibu Kota Baru'. Pengumuman akan disiaran secara langsung melalui akun Youtube Sekretariat Presiden pada hari ini.
Dalam video itu juga memperlihatkan Presiden Jokowi yang tengah memberikan pidatonya di nota keuangan dan RAPBN 2020 di DPR terkait rencana pemindahan ibu kota pada Jumat (16/8) lalu.
Selama ini, Presiden juga telah menegaskan, Kalimantan menjadi lokasi yang dipilih sebagai ibu kota baru. Kendati demikian, Presiden belum menyampaikan lokasi yang lebih spesifik.
Menurutnya, pemerintah masih menunggu beberapa kajian yang belum rampung. Kemudian pada Jumat (23/8) kemarin, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro telah memberikan dua kajian terakhirnya kepada Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi pernah menyampaikan akan mengumumkan lokasi ibu kota baru tersebut pada Agustus ini.
"Iya kan memang sudah dari dulu saya sampaikan pindah ke Kalimantan. Nah, Kalimantannya yang Kalimantan mana yang belum. Nanti kita sampaikan Agustuslah,” kata Presiden Jokowi di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa (30/7) dikutip dari laman setkab.
