Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Wakil Ketua MPR Mangindaan Rayakan Ultah Pernikahan ke-46

Ahad 25 Aug 2019 19:12 WIB

Red: Gita Amanda

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI E. E. Mangindaan melangsungkan syukuran sederhana hari ulang tahun pernikahan ke 46.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI E. E. Mangindaan melangsungkan syukuran sederhana hari ulang tahun pernikahan ke 46.

Foto: MPR
Acara ulang tahun pernikahan Mangindaan sekaligus perpisahan berakhirnya masa Bhakti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI E. E. Mangindaan melangsungkan syukuran sederhana hari ulang tahun pernikahan ke 46. Acara tersebut digelar sekaligus sebagai perpisahan atas berakhirnya masa Bhakti pimpinan MPR periode 2014-2019. Syukuran 46 tahun pernikahan E. E. Mangindaan tersebut berlangsung  di GPIB Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada Ahad (25/8).

Ikut hadir pada acara tersebut, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono, Kepala Biro Sekretariat Pimpinan Dyastasita WB, dan Kepala Biro Umum Heri Herawan. Pada kesempatan itu Sesjen MPR menyerahkan Miniatur Gedung kura kura sebagai kenang-kenangan kepada Mangindaan.

Baca Juga

Usai acara tersebut, politikus Senior Partai Demokrat itu, antara lain mengatakan 46 tahun perjalanan pernikahannya, adalah bukti besarnya anugerah yang diberikan Tuhan pada keluarganya. Selama 46 tahun hidup bersama Adeline Martine Tumbuan, kata Mangindaan teramat banyak campur tangan dan pertolongan Tuhan. Sampai-sampai dirinyapun tak kuasa menghitungnya.

"Ibu adalah orang yang apa adanya. Ibu telah menemani saya dalam suka suka, susah senang dan pahit manisnya kehidupan ini. Namanya keluarga kami juga kerap berselisih pendapat, tapi itu tidak pernah jadi masalah berkelanjutan. Kalau saya bilang enjoy, beliau bilang yes, dan itu artinya perselisihan kami sudah selesai, tak usah menunggu tergelincirnya matahari," kata Mangindaan menambahkan seperti dalam siaran pers.

Tugas sebagai pimpinan MPR menurutnya bersifat kolektif kolegial sehingga pelaksanaan dan pertanggungjawabannya bersama-sama dengan Pimpinan lain. Sebagai menteri atau gubernur misalnya, dia harus merancang dan mengerjakan program yang direncanakan.

Karena itu, Mangindaan berharap pimpinan MPR yang akan datang bisa meninggalkan ego partainya masing-masing. Dan mengutamakan musyawarah mufakat, seperti yang sudah dijalankan selama ini.

Sementara itu, saat dimintai komentarnya terkait 46 tahun pernikahan E. E. Mangindaan, Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono menyampaikan sanjungan yang tinggi. Menurutnya, keberhasilan mempertahankan rumah tangga selama 46 tahun bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. Untuk selalu menumbuhkan rasa saling percaya, saling jaga dan menghormati diantara anggota keluarga. Sehingga keluarga itu dinaungi kebahagiaan. Atau dalam istilah agama Islam dikenal sebagai keluarga yang sakinah, mawadah, wa rahmah.

"Sebagai pimpinan MPR, manajemen kepemimpinan Pak Mangindaan tak perlu diragukan. Beliau memiliki pengalaman panjang, dari berbagai jabatan yang pernah diembannya," kata Ma'ruf lagi.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler