Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Tuesday, 14 Syawwal 1445 / 23 April 2024

Pidato Presiden Jadi Acuan Pembangunan di Desa

Jumat 16 Aug 2019 17:04 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB berjalan seusai menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB berjalan seusai menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Foto: Antara/Sigid Kurniawan
MPR menggelar sidang tahunan untuk memfasilitasi laporan kinerja lembaga negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar Provinsi Bali I Made Sudana, mengapresiasi upaya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, menyelenggarakan Sidang Tahunan, mendengarkan pidato presiden tentang laporan kinerja lembaga-lembaga negara, Jumat (16/8). Menurut dia, acara tersebut memiliki makna yang sangat  penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tak terkecuali bagi para perangkat desa. 

Sebab, pidato yang disampaikan Kepala Negara berisi tentang laporan capaian kinerja yang sudah dan akan dilaksanakan. “Kita mejadi tahu keberhasilan pembangunan apa saja yang sudah dicapai pemerintah. Dan rencana pembangunan apa lagi yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pada masa yang akan datang," kata I Made Sudana.

Baca Juga

photo
Kepala Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar Provinsi Bali I Made Sudana

Sebagai kepala Desa, kata Made rencana pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah juga penting, untuk menjadi acuan perencanaan pembanguan tingkat desa. Seperti yang selama ini dia lakukan di Bali, pada periode tertentu bersama masyarakat adat setempat, Made mangaku melakukan rapat perencanaan pembangunan. 

Salah satu acuan yang dipakai adalah rencana pembangunan yang akan dilakukan pemerintah. Salah satunya yang disampaikan dalam Sidang Tahunan MPR. 

Bagi aparat Desa, kata dia, rencana pembangunan pemerintah sangat penting untuk  sesuaikan dengan rencana pembangunan desa. Apalagi jika terkait masalah dana desa, dulu kami terima Rp 600 juta, kini menjadi Rp 1 miliar, efeknya sangat besar.

"Karena itu bagi aparat desa pidato presiden seperti yang dilakukan dihadapan anggota MPR, pasti kami dengar dan perhatikan," kata Made lagi. 

Pernyataan serupa disampaikan Siti Nurjanah guru di SLB BC Wiyata Dharma 3 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Bagi ibu tiga anak, ini mendengarkan pidato presiden secara langsung di gedung Senayan memiliki makna yang sangat besar. 

photo
Siti Nurjanah guru di SLB BC Wiyata Dharma 3 Ngaglik Sleman Yogyakarta.

Ia bisa bertukar pengalaman dengan teman, keluarga dan saudara di daerah. Menurut dia, hal itu bisa menginspirasi teman-temannya untuk berusaha agar mendapat pengalaman serupa. 

“Ini sangat menyenangkan. Tidak semua orang mendapat kesempatan seperti ini. Kami akan ceritakan semua pengalaman ini kepada semua orang. Karena mereka juga ingin mendengarnya," kata Nurjanah.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler