Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

MPR Gelorakan 4 Pilar Melalui Wayang pada Warga Pujakesuma

Senin 26 Nov 2018 01:06 WIB

Red: Budi Raharjo

MPR menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) melalui pagelaran seni budaya wayang.

MPR menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) melalui pagelaran seni budaya wayang.

Foto: Humas MPR
Wayang mengambil lakon Wahyu Satrio Piningit oleh dalang Ki Giman Guno Prenggo Stoto.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUHANBATU -- Masyarakat keturunan Jawa begabung dalam Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatra) yang bermukim di Kotapinang dan sekitarnya sangat antusias berdatangan. Mereka beramai-ramai mendatangi lapangan Desa Aek Batu yang berada di Jalan Lintas Sumut– Riau di kota yang menjadi pusat pemerintahan kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) itu untuk menyaksikan sebuah pertunjukan wayang.

Di kota yang terletak 345 km dari Medan, tercatat dalam sejarah pernah menjadi ibu kota pada masa Kesultanan Pinang Awan itulah, MPR menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) melalui pagelaran seni budaya wayang. Wayang sangat digemari oleh masyarakat suku Jawa.

Pagelaran wayang mengambil lakon “Wahyu Satrio Piningit” yang disampaikan oleh dalang Ki Giman Guno Prenggo Stoto dari Kisaran, pada Sabtu malam (24/11), di lapangan Pinang Awan Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kotapinang. Rambe Kamarul Zaman mewakili Pimpinan MPR RI dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan MPR di seluruh Tanah Air melalui seni budaya ini mengandung kearifan lokal.

Ia berharap agar para generasi bangsa untuk dapat bergotong royong melestarikan seni budaya yang kita miliki untuk memperkuat Empat Pilar MPR RI. "Hal itu merupakan penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang pada akhirnya kesemuanya itu menjadi landasan kita untuk menjadikan perbedaan menjadi modal besar kita untuk menjaga persatuan," ujarnya.

Dihadapan ratusan warga Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera) Labuanbatu Selatan, anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar ini mengatakan meskipun letaknya yang jauh dengan menempuh perjalan darat sekitar 8 jam dari ibu kota provinsi, tidak menyurutkannya melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di sini. Ia senang karena masyarakat antusias melihat pertunjukan wayang kulit sambil mendengar pesan-pesan Empat Pilar. “Ini menandakan masyarakat di sini menyukai wayang kulit,” ujar Rambe.

 

Dengan adanya acara ini Rambe berharap agar masyarakat terhibur dan mengikuti serta menteladani pesan-pesan yang disampaikan dalang. Warga diminta menjaga serta menguatkan keutuhan NKRI. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Desa Aek Batu di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini bersedia menjadi tempat pelaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui Pegelaran Wayang Kulit.

Usai menyampaikan sambutan dan memaparkan tentang Empat Pilar MPR RI lalu membuka secara resmi pagelaran ini, Rambe Kamarul Zaman secara simbolik meyerahkan tokoh wayang dalam lakon “Wahyu Satrio Piningit” itu kepada sang dalang. “Penyerahan tokoh wayang ini sebagai tanda pagelaran dimulai,” ujarnya yang disambut tepuk tangan para penonton.   

Hadir pada acara tersebut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan Khairul Harahap, Kepala Bagian Pengelola Data dan Sistem Informasi Setjen MPR RI Andrianto. Lalu Ketua Pujakesuma Labuanbatu Selatan Salamun serta dihadiri pula oleh Camat Torgamba, Kapolsek dan para Kepala Desa. Hadir pula tokoh budaya dan ratusan masyarakat Pujakesuma Labusel yang berbondong-bondong mendatangi lapangan kebanggaan warga Desa Aek Batu ini.

Sekretariat Jenderal MPR RI sebagai Panitia Pelaksana Pegelaran Wayang Kulit dalam laporannya yang disampaikan oleh Andrianto menyatakan acara yang diselenggarakan oleh Sekretariat MPR RI ini adalah dalam rangka Reaktualisasi dan Internalisasi pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat.

Pemahaman akan esensi Empat Pilar akan menjadi pondasi kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. MPR sudah melaksanakan berbagai metode seperti ToT, LCC, diskusi, seminar dihampir seluruh daerah dan metode sosialisasi.

"Melalui pentas seni budaya daerah ini adalah salah satu bentuk apresiasi MPR RI dalam upaya melestarikan warisan budaya tradisional, khususnya seni budaya Wayang Kulit yang telah menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia," ujar Andrianto.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Khairul Harahap dalam sambutannya mengatakan seni budaya wayang kulit adalah salah satu acara pemersatu bangsa. Karena wayang ini adalah seni budaya etnis Jawa yang diadakan ditanah Batak Mandailing tapi masyarakat Labuhanbatu Selatan sangat antusias menyaksikannya acara ini serta mengucapkan terimakasih kepada MPR RI yang bersedia mengadakan Pegelaran Wayang Kulit di Labuhanbatu Selatan.

"Dan berharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan rutin dan berkesinambungan untuk mengangkat kearifan lokal agar tetap terpelihara untuk menjadi pemersatu bangsa," ujar Khairul.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler