Thursday, 23 Syawwal 1445 / 02 May 2024

Thursday, 23 Syawwal 1445 / 02 May 2024

Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat Ulas G30S/PKI

Kamis 27 Sep 2018 06:58 WIB

Red: Gita Amanda

Acara diskusi ''Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat'' mengupas buku September karya Noorca M Massardi.

Acara diskusi ''Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat'' mengupas buku September karya Noorca M Massardi.

Foto: MPR RI
Buku disampaikan di luar pakem bukan seperti buku sejarah tapi dalam dunia fiksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI adalah sejarah kelam bangsa Indonesia di mana aksi penculikan disertai pembunuhan enam Jenderal TNI AD ditambah satu perwira menengah TNI terjadi dan mengawali perjalanan panjang sejarah Indonesia. Saat itu PKI dibubarkan dan ditetapkan sebagai organisasi terlarang dan munculnya era orde baru.

Banyak sekali penelitian, berbagai kajian sejarah dan penerbitan buku-buku, jurnal-jurnal serta cerita-cerita yang berusaha mengungkap kebenaran peristiwa dalam sejarah kelam bangsa tersebut. Hingga kini halte tersebut masih diselubungi misteri besar terutama soal kudeta. 

Tema G30S/PKI adalah tema cerita yang tidak akan pernah berhenti dikisahkan karena pasti akan bertemu dengan berbagai versi yang berbeda. Salah satunya munculnya satu buku berjudul September sebuah buku dengan mengambil tema sentral seputar G30S/PKI hasil karya Noorca M Massardi.

Buku ini menjadi obyek pembahasan dalam acara diskusi bertajuk "Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat", di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR RI, Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (26/9) lalu. Diskusi dihadiri anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Fraksi Partai Golkar Popong Otje Djundjunan atau dikenal dengan Ceu Popong, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono, Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah serta ratusan orang peserta.

Dalam kesempatan tersebut Noorca menjelaskan bahwa buku tersebut ingin menggambarkan peristiwa G30S/PKI dengan cara di luar pakem, bukan buku sejarah tapi diramu dalam dunia fiksi. Nama-nama karakter-karakter di dalamnya merupakan anagram tokoh-tokoh asli yang terlibat dalam peristiwa 65 tersebut. Namun dikatakan Noorca penulisan buku tersebut melalui proses penelitian, dan kajian yang sangat lama dan panjang.

Ceu Popong dalam kesempatan tersebut melihat bahwa sejarah negeri ini termasuk peristiwa kelam G30S/PKI harus terus diketahui, dibaca oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda. Namun dengan penelitian yang benar dengan bahasa yang tepat dan mampu dipahami.

photo
Acara diskusi ''Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat'' mengupas buku September karya Noorca M Massardi.

Dalam kesempatan yang sama Ma’ruf Cahyono mengatakan bahwa ruang diskusi "Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat" di MPR RI adalah salah satu upaya dan metode Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Ini merupakan tugas MPR sesuai dengan amanah UU.

Buku menurut Ma'ruf, adalah sarana pengetahuan yang didalamnya mampu meningkatkan kualitas manusia Indonesia sesuai dengan cita-cita bangsa. Buku September yang dibahas tersebut menurutnya merupakan buku yang bagus dengan penulisan yang sangat baik. 

"Saya harap bisa menambah pengetahuan kita dan menjadi inspirasi kita,” katanya seperti dalam siaran pers.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler