Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Ketua MPR: 20 Tahun Reformasi Hasilnya Masih Kurang

Selasa 22 May 2018 17:25 WIB

Red: Ani Nursalikah

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam Seminar Motivasi Kammi Indonesia di Aula Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (22/5).

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam Seminar Motivasi Kammi Indonesia di Aula Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (22/5).

Foto: MPR
Generasi muda Indonesia mesti dikuatkan lagi seputar wawasan kebangsaan.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhasan) mengungkapkan, selama 20 tahun masa reformasi, hasilnya masih jauh dari harapan. Tapi, menurutnya, jalannya reformasi masih on the track.

"Jalannya sudah benar tapi memang masih butuh waktu. Amerika Serikat saja butuh waktu 200 tahun lebih perjalanan demokrasi, sebagai pelopor HAM masih seperti itu.  Indonesia reformasinya baru berjalan 20 tahun dan baru 73 tahun merdeka, jadi memang masih butuh waktu," katanya usai menjadi narasumber Seminar Motivasi Kammi Indonesia di Aula Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (22/5).

Untuk ke depan, cita-cita berjalannya reformasi mesti dikuatkan lagi kepada generasi muda bangsa. Generasi muda Indonesia mesti dikuatkan lagi seputar wawasan kebangsaan, nilai luhur bangsa, toleransi, keberagaman, penghargaan kepada nilai kemanusiaan yang selama 20 tahun ini seperti hilang tak terpahami lagi.

photo

"Semua itu harus terus digalakkan kepada generasi muda bangsa agar tidak lagi masuk paham-paham ekstrem dan radikal yang masuk dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Sebab nilai luhur bangsa seperti Pancasila jauh lebih baik dan bagus buat rakyat Indonesia bahkan dunia mengakui itu," katanya.

Zulhasan menambahkan, hal tersebut membutuhkan sinergitas seluruh elemen masyarakat dengan berbagai upaya dan metode. "Saya sendiri di MPR berupaya untuk itu. Salah satunya saya berencana akan membuat kaos bertema Pemilu Damai.  Sekarang kan banyak kaos bertema ganti Presiden dan ada yang lanjutkan. Kalau saya Pemilu Damai. Bagi saya, pemilu itu hal biasa, pelaksanaan demokrasi. Beda pilihan juga biasa yang penting jaga persatuan," katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler