Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Muhaimin Iskandar Kutuk Pengeboman Gereja di Surabaya

Ahad 13 May 2018 18:53 WIB

Red: Budi Raharjo

Wakil Ketua MPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar

Wakil Ketua MPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar

Foto: Humas MPR
Tidak merusak tempat ibadah, apalagi melakukan pembunuhan secara semena-mena

REPUBLIKA.CO.ID,LABUHANBATU -- Wakil Ketua MPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, umat Islam turut berduka atas pengeboman yang menimpa Gereja GKI, Santa Maria dan Pantai Kosta di Surabaya, pada Ahad (13/5) pagi. Selain itu, Cak Imin juga mengutuk keras aksi yang disebutnya bertentangan dengan ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah SAW.

Karena Islam yang diajarkan Nabi Muhammad adalah Islam yang Rahmatan Lil alamin. "Tidak merusak tempat ibadah, apalagi  melakukan pembunuhan secara semena-mena," ujar dia.

Pernyataan itu disampaikan Muhaimin Iskandar saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR, dihadapan keluarga besar Pondok Pesantren Modern Daarul Muhsinin, Desa Janji Manahan Kawat, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara, Ahad (13/5).

Sosialisasi Empat Pilar itu dilaksanakan bersamaan dengan wisuda santri angkatan XXIV Ponpes Modern Daarul Muhsinin. Ikut hadir pada acara tersebut anggota MPR F PKB Marwan Dasopang  dan Ustas Abdul Somad.

Kepada para santri, Muhaimin meminta agar tidak terpengaruh dengan aksi pengeboman tersebut. Dan tetap menjaga persatuan serta  kesatuan bangsa agar tak ada perpecahan. "Islam menolak kekerasan, dan tidak bisa menerima aksi pengeboman. Mudah-mudahan masyarakat bisa tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan aksi tersebut", kata Muhaimin menambahkan.

Pada kesempatan itu Cak Imin mengajak para santri untuk terus menghormati para wali dan ulama yang telah berjuang, ikut mendirikan NKRI. Karena Indonesia tak akan pernah merdeka tanpa peran serta ulama. "Kita berkewajiban terus menjaga NKRI, melalui Ukhuwah Islamiah, Wathaniyah, dan Basariah", kata Muhaimin lagi.

Ukhuwah Islamiah, kaya Muhaimin, diwujudkan dengan saling kasih, tidak menghujat dan saling menguatkan. Sedangkan Ukhuwah Wataniyah adalah persaudaraan sesama anak bangsa, untuk saling mendukung, bukan saling merusak. Sedangkan Ukhuwah Basariah adalah, persaudaraan sesama manusia, untuk saling menolong bukan saling menyakiti.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler