Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Indonesia akan Gaduh Jika Pancasila Ditinggalkan

Kamis 29 Mar 2018 16:01 WIB

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar dalam orasi ilmiah di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (29/3).

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar dalam orasi ilmiah di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (29/3).

Foto: republika/bowo pribadi
Pancasila mencegah bangsa Indonesia dari kegaduhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Indonesia harus kembali kepada cita-cita kemerdekaan dan keluhuran nilai- nilai Pancasila, guna menyelesaikan berbagai persoalan yang belakangan terus mengancam keutuhan persatuan bangsa. Pancasila memiliki spirit yang kuat untuk menyatukan keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Termasuk dalam menjawab tantangan kebangsaan.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua MPR RI,Zulkifli Hasan saat menyampaikan pidato ilmiah Sosialisasi Empat Pilar dikampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (29/3). Menurut Zulkifli, bangsa Indonesiatengah menghadapi berbagai tantangan kebangsaan yang bersumber dari dalam maupuneksternal akibat pengaruh tatanan global dan kapitalisme.

photo
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar dalam orasi ilmiah di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (29/3)

Tantangan kebangsaan dari dalam, jelasnya, antara lain tercermin dari masih lemahnya penghayatan agama dan munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit. Selain itu masih ada pengabaian terhadap kepentingan daerah dan munculnya fanatisme kedaerahan.

Tantangan kebangsaan dari dalam juga tercermin dari kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinekaandan kemajemukan, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagaimana pemimpindan tokoh bangsa serta tidak optimalnya penegakan hukum.

Tantangan kebangsaan akibat pengaruh globalisasi ditandai dengan kian meluasnya pengaruh globalisasi kehidupan danpersaingan antar bangsa yang semakin tajam. Sedangkan pengaruh dari kapitalisme ditandaioleh kian kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan berbagaikebijakan nasional, tandasnya.

Oleh karena itu, jelas Zulkifli,Indonesia harus kembali kepada cita- cita Indonesia merdeka. Meluruskan kembali kepada apa yang pernah diingatkan Bung Karno sebagai salah satu pendiri negara ini.

Menurutnya, bangsa ini harus merdeka agar bersatu, bersatu agar berdaulat, berdaulat agar bisa berlaku adil dan adil agar Indonesia menjadi sejahtera. "Karena itu merupakan tujuan Indonesia ada dan merdeka," kata Zulkifli.

Misinya, yang pertama adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Jadi harus melindungi kepentingan seluruh rakyat Indonesia bukan yang lain. Jadi tidak ada kompromi terkait dengan persoalan tersebut.

"Yang kedua memakmurkan rakyat Indonesia dan yang ke-tiga mencerdaskan. Jadi kalau mahasiswa tidak mampu bayar SPP, jangan di Drop Out (DO). Itu berarti negara melanggar konstitusi," katanya.

Dan yang keempat tujuan kita adalah ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia. Bagaimana caranya, itu kembali kepada Pancasila. "Sebab jika tidak, kegaduhan, saling menista,politik suku agama ras itu akan berkembang di negeri ini. Caranya menyetop ituadalah kembali kepada nilai- nilai yang sudah disepakati dalam Pancasila," tandasnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler