REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- MPR RI menggelar Pagelaran Seni Budaya Rebana dalam rangka Sosialisasi empat Pilar MPR RI pada Kamis, (7/12) di Balai Desa, Ngampel Kulon, Kecamatan Ngampel, Kendal, Jawa Tengah. Pagelaran seni budaya rebana ini, dihadiri anggota MPR RI, Fadholi dari fraksi Nasdem, Kepala Biro Humas MPR RI, Siti Fauziah dan Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi MPR RI, Muhamad Jaya.

Anggota MPR Fadholi mengatakan, Sosialisasi 4 Pilar lewat festival seni budaya rebana adalah cara yang fleksibel dan efektif. "Karena hampir setiap desa memiliki kesenian rebana dengan fatayat muslim menyanyikan lagu- lagu yang dibawakan bersama alat musik rebana," kata Fadholi.

Menurutnya, musik sebagai representasi masyarakat bila digabungkan dengan lagu akan menjadi indah. Ia menyebutkan lagu Yahlal Waton (cinta tanah air) merupakan ekspresi akan cinta tanah air dan lagu Perdamaian yang cinta perdamaian."Kekuatan kita ada pada Pancasila, UUD Negara Indonesia 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan RI. Dan para pejabat harus memberikan keteladanan kepada masyarakat," ujar dia.

Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah mengatakan, kegiatan menyosialisasikan 4 Pilar dengan seni rebana ini untuk memasyarakat rebana yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. "Ada kekuatiran rebana tidak dikenal anak-anak zaman sekarang, sehingga keberadaannya harus dilestarikan. Program MPR RI ini selain melakukan sosialisasi empat pilar juga untuk melestarikan kesenian daerah," kata Siti Fauziah.

Mewakili Bupati Kendal, Mirna Annisa, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Astuti Watiningrum menyampaikan terima kasih kepada MPR RI atas apresiasi dalam menyelenggarakan seni budaya berupa pagelaran rebana tradisional di Kendal. Menurut Astuti,  kegiatan pagelaran ini merupakan bentuk kepedulian MPR RI terhadap budaya warga untuk membangun karakter dan mentalitas masyarakat kabupaten Kendal dalam rangka menyosialisasikan empat pilar.