Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Oesman Sapta: Bangsa Indonesia Terancam Penjajahan Modern

Rabu 11 Oct 2017 13:31 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda

Oesman Sapta melakukan Sosialisasi Empat Pilar ke ratusan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/10).

Oesman Sapta melakukan Sosialisasi Empat Pilar ke ratusan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/10).

Foto: MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Wakil Ketua Majleis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta mengingatkan adanya ancaman luar bila bangsa ini tidak memegang prinsip berbangsa dan bernegaranya. Oleh karena itulah menurutnya, sosialisasi Empat Pilar MPR sangat penting.

"Kita mensosialisasikan Empat Pilar karena ada ancaman intervensi asing pada bangsa Indonesia," ujar Oesman Sapta, di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/10).

Intervensi asing itu dilakukan untuk merebut kekayaan alam. "Mereka melakukan intervensi dengan tak bermartabat," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, bangsa asing itu mempengaruhi pejabat di Indonesia dengan tujuan ingin melakukan penjajahan modern. Intervensi dilakukan agar Indonesia menjual kekayaan alam pada bangsa lain.

Oesman Sapta mencontohkan penjajahan modern itu adalah, ada tekanan mengekspor bahan mentah ke luar negeri, selanjutnya bahan mentah itu diolah menjadi bahan jadi dan bahan jadi itu dijual kembali ke Indonesia dengan harga berlipat.

"Pemerintah sekarang ingin memproduksi sendiri, sisanya baru dijual ke asing," ungkap pria yang akrab disapa Oso ini. Pemerintah pun sekarang membangun infrastruktur di berbagai daerah.

Intervensi dari luar juga dilakukan asing lewat narkoba. Intervensi yang menyasar anak-anak muda ini bertujuan agar penerus bangsa menjadi bodoh dan tak berguna. Dalam kesempatan tersebut, Oso pun mengingatkan kepada mahasiswa akan bahaya perkembangan teknologi yang bisa mengganggu moral.

"Untung kita punya Empat Pilar sebagai pelindung bangsa," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler