Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Wakil Ketua MPR 'Sentil' Pejabat yang Korupsi

Kamis 14 Sep 2017 16:25 WIB

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin.

Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin.

Foto: Dok Humas MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL--Wakil Ketua MPR RI Mahyudin berpesan kepada generasi muda untuk menuntaskan salah satu persoalan bangsa Indonesia yakni korupsi. Sebab, korupsi menjadi salah satu persoalan yang tak kunjung selesai dan menghambat kemajuan bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan Mahyudin saat melakukan sosialisasi empat Pilar MPR RI di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal, Kota Tegal pada Kamis (14/9).

 

Menurut Mahyudin, meskipun Indonesia sudah 72 tahun merdeka namun faktanya belum banyak yang merasakan kemerdekaan, seperti kemiskinan, pendidikan rendah dan penghidupan yang layak.

 

"Kenapa nggak selesai-selesai, karna korupsi telah menyebar kemana-kemana, karenanya saya titip pesan ke saudara mahasiswa, saudara bisa teriak-teriak sekarang. Tapi jangan lakukan hal yang sama nanti saat sudah menjabat," ujar Mahyudin.

 

Sebab yang terjadi selama ini, pihak-pihak kontra korupsi sekalipun, saat menjabat justru masuk dalam pusaran korupsi.

 

"Kita ini kan kadang kalau tidak di lingkungan enak mengkritisi, tapi ketika diberi kesempatan kita melakukan juga, makanya kenapa saya sosialisasi kami titip negara ini ke anda semua untuk menghentikan korupsi ini," ujar Mahyudin.

 

Mahyudin juga menyentil pejabat-pejabat negara yang terjerat korupsi mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. Para pejabat tersebut menurut Mahyudin, karena dinilai tidak memiliki sikap kenegarawanan.

 

Mereka yang berurusan dengan penegak hukum itu kata Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar itu, hanya berorientasi pada materi semata.

 

"Tidak sedikit pejabat menjadi pejabat nyari duit saja. Pejabat negara itu harus berpikir negawaran jangan berpikir cari duit mau kaya. Kalau mau kaya cari duit jangan jadi pejabat tapi jadi pengusaha," katanya.

 

Namun yang terjadi hingga saat ini, banyak pejabat yang tidak jera dan terus mencuri yang rakyat.

 

"Tidak di pusat hingga daerah dari DPR dari DPRD dari Gubernur, Bupati sampai kepala desa ditangkap, ini temasuk walikota Tegal disini disampaikan, contoh yang harus diperbaiki," katanya.

 

Rektor Universitas Pancasakti Tegal Wahyono mengungkap UPS Tegal memiliki komitmen untuk terus menanamkan pemahaman Pancasila kepada para mahasiswa. Hal ini untuk menuntaskan persoalan bangsa Indonesia, salah satunya korupsi.

 

"Kita ini UPS visinya sampai kurikulum bahkan, tapi kita mengingat disini cuma empat jam, tapi di luar kan banyak pengaruh, karenanya ini saya kira juga penting pendidikan keluarga memberikan contoh jangan dapat uang dari yang haram," ujarnya.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler