Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Universitas Katolik Parahiyangan Juara Debat Konstitusi MPR

Selasa 29 Aug 2017 20:12 WIB

Red: Qommarria Rostanti

Universitas Katolik Parahiyangan menjadi juara Debat Konstitusi MPR RI.

Universitas Katolik Parahiyangan menjadi juara Debat Konstitusi MPR RI.

Foto: Dok Humas MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Katolik Parahiyangan (Unpar) Bandung keluar sebagai pemenang pertama lomba Debat Konstitusi MPR Tahun 2017. Unpar mengalahkan rival satu kotanya, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, dalam final yang berlangsung di Plasa Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (29/8).

Dalam final, Unpar sebagai tim kontra melawan Unpad sebagai tim pro dalam mosi perdebatan tentang memasukkan Pancasila dan sila-silanya ke dalam UUD NRI Tahun 1945. Setelah melewati tiga babak, yakni argumen pembuka, bidasan (saling berdebat), dan pernyataan kesimpulan, Unpar berhasil unggul tipis Unpad. Juri memberi nilai 2.308,4 untuk Unpar dan Unpad mendapat nilai 2279,9. Dengan nilai itu, Unpar berhasil keluar sebagai juara Debat Konstitusi MPR tingkat mahasiswa seluruh Indonesia 2017.

Anggota dewan juri, Tb Soenmanjaya, mengaku menikmati perdebatan sepanjang final Debat Konstitusi ini. “Saya menikmati perdebatan dalam Debat Konstitusi ini. Sungguh ini membangun khasanah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (29/8).

Meski demikian, Soenmanjaya memberikan catatan terhadap peserta Debat Konstitusi khususnya pada final ini. Menurut Soenmanjaya, rata-rata peserta Debat Konstitusi tidak konsisten dalam penyebutan UUD. “Seharusnya penyebutan UUD secara lengkap yaitu UUD NRI Tahun 1945,” kata dia.

Selain itu, lanjut Soenmanjaya, dalam Debat Konstitusi peserta mengabaikan aturan tambahan pasal 2 bahwa UUD NRI Tahun 1945 terdiri dari pembukaan dan pasal-pasal. “Jadi tidak tepat kalau masih ada yang menggunakan istilah batang tubuh,” ujarnya.

Kepada peserta debat, Soenmanjaya berpesan untuk terus belajar dan menyumbangkan pemikiran konstitusi untuk MPR. “Belajarlah terus dan sumbangkan pemikiran ke Badan Pengkajian MPR,” kata dia.

 

Meraih kemenangan sebagai juara pertama, Ivan Tjahjadi, mengaku bangga karena telah membawa nama almamater Unpar Bandung dalam Debat Konstitusi MPR. Dia berharap argumen-argumen dalam Debat Konstitusi ini bisa menyumbangkan pemikiran-pemikiran kepada MPR.

Menurut Ivan, persiapan yang dilakukan menghadapi Debat Konstitusi MPR ini tergolong singkat. Persiapan yang dilakukan sekitar sepekan untuk mengikuti Debat Konstitusi ini. "Tim Unpar mempersiapkan diri tak lama setelah pengumuman dari tingkat regional,” kata mahasiswa Fakultas Hukum Unpar semester tujuh ini.

Ivan sudah terbiasa mengikuti debat. Dia sudah lima kali mengikuti debat, di antaranya di Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro Semarang, tingkat provinsi. “Latihan berdebat setiap hari. Sejak lama sudah menyukai public speaking dan belajar debat secara otodidak. Di kampus ada komunitas yang khusus untuk debat. Setiap hari mengikuti latihan. Tiga peserta dari Unpar mengikuti latihan berdebat setiap hari,” jelasnya.

Dalam final memperebutkan peringkat ketiga dan keempat, Universitas Islam Negeri Wali Songo, Semarang, keluar sebagai juara ketiga. Sedangkan juara keempat, Universitas Hasanuddin Makassar.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler