REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan tantangan globalisasi harus dihadapi bangsa ini secara bersama-sama. Ia menekankan pentingnya rekonsiliasi berbagai elemen bangsa untuk tetap solid dan bersatu.Hal ini disampaikan Ketua MPR RI saat bersilaturahmi dengan Pengurus Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiah (Tarbiyah Perti) Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan, Senin (7/8).

"Kita hentikan silang sengketa soal perbedaan, dan mari merajut kembali persaudaraan kebangsaan. Tantangan globalisasi dan persaingan bebas sudah di depan mata," kata Zulkifli dalam keterangan persnya.

Ia mengingatkan, 20 sampai 30 tahun lagi kemajuan teknologi informasi menuntut Sumber Daya Manusia dengan daya saing tinggi. Mereka yang gagal beradaptasi dengan kemajuan, akan tersingkir dan tak dapat apa apa. Jangan sampai seperti yang Bung Karno sampaikan jadi kuli di negeri orang dan jadi kuli di negeri sendiri,.

"Pancasila itu adalah perilaku, kalau diterapkan akan menjadi pemersatu, bukan terkotak-kotak", ujar Zulkifli menambahkan.

Mengingat tantangan globalisasi dan persaingan bebas itu, Zulkifli Hasan sampaikan tak ada waktu lagi ribut soal perbedaan."Dari Medan kota yang harmonis dengan keberagaman ini, saya mengajak mari bersatu kembali. Kalau kita pernah dipisahkan karena Pilkada, maka karena Pancasila mari bersatu kembali," kata dia.

Hadir mendampingi Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfahri Harahap, Anggota DPR Fraksi PAN Saleh Partaunan Daulay dan Nasril Bahar. Hadir juga Ketua DPP Persatuan Tarbiyah Islamiah/Tarbiyah Perti Buya  KH. Adnan Harahap dan Basri Bramanda. Serta ketua Tarbiyah Perti Sumut Buya KH. Amirudin MS.