Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Ketua MPR: Jargon Anti-Kebinekaan Harus Dihentikan

Senin 08 May 2017 14:26 WIB

Red: Didi Purwadi

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta lalu banyak terdengar istilah antinasionalis atau antikebinekaan yang justru dinilai sebagai jargon yang dapat merusak persatuan dan kesatuan. Karena itu, Zulkifli mengimbau jargon-jargon tersebut seharusnya dihentikan.

"Pada zaman dulu, yang beda pendapat kadang dibilang anti-Pancasila. Saat pilkada DKI Jakarta juga banyak pula kita mendengar istilah anti-nasional atau kebhinekaan. Jargon-jargon ini yang akan merusak persatuan dan sudah seharusnya dihentikan," kata Ketua MPR RI Zulkfli Hasan saat membawakan kuliah umum di Gedung Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, Ahad (7/5).

Ia menjelaskan, siapapun orang jika melakukan hal yang benar maka itu sudah merupakan sosok Pancasilais. Artinya, mereka tidak melakukan pelanggaran dan taat pada aturan yang berlaku di NKRI.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli menjelaskan, Pancasila merupakan dasar negara, pegangan hidup, filsafat, pandangan hidup, dan sumber perilaku yang muaranya untuk persatuan bangsa. Jika perilaku itu bisa ditegakkan dan dijalankan, maka tentunya persatuan bangsa akan terus terjaga hingga akhir zaman.

Ia juga berharap mahasiswa mampu menjadi komponen penting dalam melakukan sosialisasi tentang bagaimana merawat dan menjaga persatuan Indonesia yang majemuk.

"Mahasiswa itu harus tampil sebagai penggerak dan jadi agen perubahan,'' katanya. ''Apalagi, di Indonesia itu banyak kejadian yang terjadi dan dipengaruhi oleh pergerakan mahasiswa.''

 

Sumber : Antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler