Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Ketua MPR: Mahasiswa dan Generasi Muda Harus Melek Politik

Senin 24 Apr 2017 15:52 WIB

Rep: Ali Mansur/ Red: Maman Sudiaman

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat memberikan kuliah umum tentang Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pondok Pesantren Darul Arqom, Majalengka, Jawa Barat, Senin (24/7).

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat memberikan kuliah umum tentang Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pondok Pesantren Darul Arqom, Majalengka, Jawa Barat, Senin (24/7).

Foto: Republika/Ali Mansur

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Generasi muda Indonesia baik itu kalangan pelajar dan mahasiswa harus dan wajib melek politik. Generasi muda Indonesia harus paham dan memahami peta politik di Indonesia. 

Menurut Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, hal ini sangat penting, sebab generasi muda adalah juga memiliki hak politik yang sangat potensial dan jumlahnya sangat besar. Generasi muda, katanya, mesti paham peta politik di Indonesia sehingga bisa memahami hak-hak dan kewajibannya.

"Dalam implementasi demokrasi memilih pemimpin daerahnya atau pemimpin nasional, generasi muda bisa mengetahui latar belakang calon-calon pemimpin yang akan dipilihnya,” kata Zulkifli, saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada lebih dari 500 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persatuan Umat Islam (PUI), Majelengka, Jawa Barat, Senin (24/4). 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua MPR RI memaparkan soal Pancasila. Rakyat Indonesia harus memahami sila-sila dalam Pancasila dan mengimplementasikannya. Menurutnya banyak yang salah kaprah dan salah paham soal orang yang ber Pancasilias dan tidak Pancasilais.

Kemudian dalam Pancasila ada sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, setiap rakyat Indonesia adalah rakyat yang ber-Tuhan apapun agamanya. Sebagai umat yang beragama harus menjalankan perintah agamanya, rakyat yang beragama Islam harus menjalankan perintah agamanya dari mulai sholat, puasa dan lain sebagainya termasuk memilih pemimpin Islam.

“Umat Islam yang memilih pemimpin Islam itu bukan rasis. Umat islam memilih pemimpin Islam itu artinya menjalankan perintah agamanya dan artinya dia adalah rakyat yang ber Pancasila atau Pancasilais.  Demikian pula umat agama lain,” katanya.

Zulkifli Hasan juga memaparkan soal kedaulatan. Di Indonesia yang berkuasa adalah rakyat. Kedaulatan penuh ada di tangan rakyat. Pemimpin nasional dan pemimpin daerah tidak akan mendapatkan jabatannya jika tidak dipilih rakyat. 

“Jadi rakyatlah yang berkuasa.  Rakyatlah yang menentukan masa depan bangsa.  Suara rakyat sangatlah berharga.  Untuk itu janganlah mau dihargai murah dengan sedikit sembako atau uang lima puluh ribuan.  Bijaklah dalam memilih.  Hak politik adalah hak rakyat.  Susah senangnya rakyat, tergantung dari hak pilih rakyat mau memilih yang mana, itu harus dipahami dengan benar,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Haji Nasruddin, Ketua STAI PUI Majalengka sangat mengapresiasi kepedulian Ketua MPR kepada generasi muda bangsa. Kata Nasruddin, rasa  kebanggan  dari kami atas kepedulian Ketua MPR RI kepada generasi muda Indonesia. Dia berharap kehadiran bapak membawa berkah bagi kampusnya dan membawa ilmu bagi kita semua tentang bagaimana  fungsi, manfaat dan eksistensi  empat pilar kebangsaan.

"Banyak pengetahuan dan manfaat yang bisa kita serap soal kebangsaan terutama pemahaman soal kedaulatan rakyat," tutur Nasruddin.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler