Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

Friday, 24 Syawwal 1445 / 03 May 2024

KPK Diminta Belajar dari Kasus Kecelakaan Pesawat

Rabu 23 Nov 2016 11:54 WIB

Rep: Ali Mansur/ Red: Didi Purwadi

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin

Foto: ist

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Mahyudin, menyinggung soal sistem pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih kurang efektif dalam menangani persoalan korupsi yang dilakukan para pejabat dan oknum.

Bahkan, Mahyudin meminta agar KPK belajar dari kecelakaan pesawat. Dia memberikan ilustrasi kecelakaan pesawat Air Asia Surabaya-Singapura beberapa waktu lalu. Dalam kasus itu, pihak berwenang mencari kotak hitam pesawat tersebut. Itu untuk mengetahui penyebab kecelakaan terjadi.

“Sehingga, dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan tidak ada lagi kecelakaan,'' ujar Mahyudin disela-sela acara sosialisasikan empat pilar MPR di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (22/11).

Berkaca dari kasus kecelakaan pesawat itu, Mahyudin berharap KPK mencari 'kotak hitam' korupsi yang terjadi di Indonesia. Sehingga, ketika sudah mengetahui secara menyeluruh penyebab seseorang berbuat korupsi, maka KPK bisa mengubah sistemnya agar korupsi tidak terjadi lagi.

Dalam sosialisasi empat pilar di kantor walikota Balikpapan itu, Mahyudin mengatakan menjaga nilai-nilai Pancasila juga dapat menjaga terjadinya korupsi. Maka, koruptor sesungguhnya tidak menghormati dan menghayati Pancasila.

Kemudian dia juga berharap para penjabat harus bersikap sebagai negarawan. “Jadi pejabat jangan cari-cari proyek dan keuntungan untuk dirinya dan golongannya,” ucap Politikus Partai Golkar tersebut.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler