Tuesday, 7 Syawwal 1445 / 16 April 2024

Tuesday, 7 Syawwal 1445 / 16 April 2024

Pesantren Beri Bekal Menatap Masa Depan

Selasa 30 Aug 2016 14:27 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mengatakan bahwa pesantren telah membekali para santri untuk menatap masa depan. Oleh karena itu, ia meminta santri untuk tidak melupakan pelajaran di pondok pesantren. Sebaliknya, mereka harus menginternalisasikan pengetahuan yang diperoleh di pondok.

"Sekarang ini era globalisasi. Dalam era ini terjadi kompetisi. Siapa yang berkualitas dan siap, dia yang akan unggul. Pesantren telah memberi bekal. Jangan takut menatap masa depan," pesan Hidayat, kepada para santri yang telah menghafal Alquran 30 juz dan santri yang akan berangkat ke Sudan di Pondok Pesantren Terpadu Daarul Fikri di Telaga Murni, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/8).

Pondok Pesantren Terpadu Daarul Fikri mengadakan tasyakuran penghafal Alquran 30 juz dan pelepasan santri ke Sudan. Sebanyak 30 santri akan berangkat ke Sudan. Tasyakuran dihadiri KH Dr Ahsin Sano Muhammad (pendiri perhimpunan tahfiz Alquran internasional), H. Muhammad Dahlan (Ketua Dewan Pembina Yayasan Qobasat Annur), ustadz Ahmad Husein Dahlan (pengasuh pesantren terpadu Daarul Fikri).

Hidayat menambahkan, pengetahuan di pesantren dan menghafal Al Qur'an sudah bisa menjadi modal untuk kebangkitan dan sukses. Apalagi, lanjut dia, sekarang ini sudah tidak ada penghalang untuk mencapai cita-cita.

"Jangan merasa pesantren tidak berguna. Pesantren tetap dan bisa berperan karena pesantren menghasilkan sumber daya manusia yang unggul," ujar politikus PKS ini.

Hidayat mengungkapkan, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Tapi, yang sering dilupakan Indonesia adalah negara dengan sekolah Islam terbanyak di dunia, seperti madrasah dan pesantren.

Perguruan tinggi Islam di Indonesia lebih banyak dibandingkan Arab. Karena itu, Indonesia adalah negeri dengan potensi yang luar biasa jika dimaksimalkan. Kepada santri yang akan ke Sudan, Hidayat meminta untuk memanfaatkan waktu belajar dan tidak membuang waktu, bergaul dan berkomunikasi dengan pelajar dari negara lain.

"Sistem pendidikan di Sudan yang bagus membuat santri serius belajar. Ini menjadi kesempatan luar biasa untuk memaksimalkan kemampuan bahasa Arab," kata dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler