REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan berbagi cerita tentang masa kecil yang sudah akrab, hidup berdampingan dengan masyarakat Cina. Hal itu banyak mengajarinya langsung tentang nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dalam hidupnya.

"Perbedaan bukan rasis, tapi harus dihormati. Memang kita beragam tapi ingat kita ini satu, Bhinneka Tunggal Ika,'' kata Zulkifli, saat memenuhi undangan deklarasi Forum Tionghoa Bersatu (Fortiber), untuk deklarasi Foriber, di Jakarta, Ahad (28/8).

Oleh karena itu, lanjut dia, setiap rakyat Indonesia harus menghormat satu sama lain, karena Indonesia adalah satu keluarga dari berbagai latar belakang. Acara digelar di Restoran Sense International Executive Club Mangga Dua Square ini, juga dihadiri mantan Menkum HAM Hamid Awwaludin, Presdir Maspion Group Alim Markus.

"Kita di ruangan ini dan di luar sana, WNI dari mana pun, apa pun latar belakangnya boleh menjadi apa saja di negeri ini. Punya hak yang sama," ujar dia.

Zulkifli berpesan, agar seluruh warga Indonesia, termasuk etnis Tionghoa senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab dengan begitu, Indonesia akan semakin kuat dan besar. "Kita harus menghormati dan menghargai sesama di lingkungan sekitar. Gotong royong dan kebersamaan. Itulah prinsip-prinsip dasar," tutup Zulkifli.